Jokowi Singgung Laba Bank Meroket: Jangan-Jangan Bunganya Ketinggian
Jokowi sempat bertanya kepada Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi. Dia mendapat laporan, penyaluran kredit Bank Mandiri pada 2022 lalu tumbuh 14,9 persen. Capaian itu turut berimbas terhadap pendapatan laba perseroan di sepanjang tahun lalu yang tumbuh di angka Rp 41 triliun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti pertumbuhan laba perbankan yang tumbuh melangit. Dia pun menyinggung hal tersebut dipengaruhi oleh tingginya bunga kredit dari perbankan.
Dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2023, dia sempat bertanya kepada Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi. Dia mendapat laporan, penyaluran kredit Bank Mandiri pada 2022 lalu tumbuh 14,9 persen. Capaian itu turut berimbas terhadap pendapatan laba perseroan di sepanjang tahun lalu yang tumbuh di angka Rp 41 triliun.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi? Saat ini, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
"Kadang-kadang saya mikir, ini kok tumbuhnya tinggi banget. Jangan-jangan bunganya ketinggian," ujar Jokowi disambut gelak tawa para peserta Mandiri Investment Forum 2023, Jakarta, Rabu (1/2).
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) pada Januari 2023 telah memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,5 persen.
Perbankan seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pun menyatakan siap mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan tersebut. Direktur Treasury & International Banking Panji Irawan memastikan, kenaikan suku bunga acuan itu juga sejalan dengan proyeksi Bank Mandiri.
"Bank akan mengikuti tren dan di industri akan merespon sinyal oleh otoritas moneter," kata Panji dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Namun, Panji memproyeksikan kenaikan suku bunga tidak serta merta bisa langsung terasa ke debitur. Oleh karenanya, Bank Mandiri juga selektif dan mengutamakan kelancaran dan keuangan debitur Bank Mandiri.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dirut BRI: Suku Bunga Murah Belum Tentu Tingkatkan Penyaluran Kredit
Alasan Bank Indonesia Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen
Suku Bunga Acuan BI Naik Lagi Jadi 5,75 Persen
Banyak Negara Maju Resesi, Ekonomi Global Diperkirakan Melemah
Perbankan Waspadai Kenaikan Suku Bunga AS Berlanjut di 2023
Canda Sri Mulyani Soal Kenaikan Suku Bunga: Bankir Menari di Atas Penderitaan Orang