Jokowi Soal Pertumbuhan Ekonomi 2018: Kita Jangan Kufur Nikmat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap bersyukur pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 sebesar 5,17 persen. Meskipun capaian ini jauh di bawah target pemerintah yakni 7 persen.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap bersyukur pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 sebesar 5,17 persen. Meskipun capaian ini jauh di bawah target pemerintah yakni 7 persen.
Diketahui,Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen sepanjang 2018. Pertumbuhan ekonomi ini menunjukan peningkatan dibanding pertumbuhan 2017 yang sebesar 5,07 persen. Pada 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,07 persen. Pada 2016, ekonomi nasional tumbuh sebesar 5,03 persen dan 2015 sebesar 4,88 persen.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Mengapa Jokowi mendorong kerja sama ekonomi biru dengan India? "Potensi kerja sama tersebut bisa kita dorong menuju ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritim dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan,"
"Kita jangan kufur nikmat, kalau diberi kenikmatan pertumbuhan ekonomi yang di atas 5 Alhamdulillah disyukuri. Inflasinya 3,13 juga Alhamdulillah disyukuri karena global ekonomi. Ekonomi dunia ekonomi global juga masih pada posisi yang tidak baik yang tidak menguntungkan kita," ujar Jokowi usai menghadiri perayaan Imlek Nasional 2019 di Ji-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (7/2).
Jokowi menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dari negara-negara lain di dunia yang masuk dalam G20 (Group of Twenty).
"Bandingkan dengan negara-negara lain, yang G20 loh ya. Kita ini sudah masuk ke dalam grup G20. Yang PDB-nya kita juga lebih 1 triliun USD. Kemudian inflasinya 3,13 juga, inflasi yang rendah. Ini patut kita syukuri," ucapnya.
Untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan, Jokowi berkomitmen tetap memperkuat ekspor dan menekan impor. Dia juga berjanji akan mendorong barang-barang substitusi impor agar diproduksi di dalam negeri.
"Berikutnya investasi yang sebesar-besarnya sehingga kita terus memperbaiki menyederhanakan perizinan-perizinan yang ada di pusat maupun di daerah," kata Jokowi.
Baca juga:
BI: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat
Penelitian: Perlambatan Ekonomi China Tak Pengaruhi Investasi RI
Menko Darmin Ngaku Puas Pertumbuhan Ekonomi RI 2018 Meski Tak Capai Target
Bos Pajak soal Pertumbuhan Ekonomi RI Meleset Dari Target: Saya Tidak Terlalu Kecewa
Bos Bappenas Beberkan Penghambat Pertumbuhan Ekonomi RI
BPS Catat PDB Per Kapita Indonesia 2018 Sebesar Rp 56 Juta