Juni, pemerintah lakukan groundbreaking proyek Pelabuhan Patimban
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia Masafumi Ishii. Keduanya sepakat dalam waktu dekat pemerintah akan melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia Masafumi Ishii. Keduanya lebih banyak membahas mengenai peningkatan kerja sama dalam bidang manufakturing.
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan, dalam pertemuan Wakil Presiden meminta agar investasi Jepang dalam bidang manufakturing di Indonesia ditingkatkan. Di samping itu, dibahas pula terkait kerja sama vocational training atau latihan kejuruan yang berorientasi keterampilan bekerja.
Tindak lanjut kerja sama dalam bidang vocational training adalah pemerintah akan memberikan kesempatan magang kepada pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan politeknik untuk belajar di Jepang. Misalnya bekerja di perusahaan Toyota Jepang.
"Kalau mereka (pelajar SMK) ditugaskan di perusahaan-perusahaan Toyota ya untuk transfer teknologi dan lain-lain," kata Sofjan di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (2/6).
Sofjan menuturkan, dalam waktu dekat pemerintah akan melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Setelah itu dilanjutkan peletakkan batu pertama pada pembangunan pelabuhan di sejumlah kawasan di luar Pulau Jawa. Pembangunan tersebut tentu berkaitan dengan kerja sama antara Indonesia dan Jepang.
"Saya pikir (peletakkan batu pertamanya) dalam satu bulan ke depan, Juni. Dalam waktu dekat," ucapnya.
Dia menambahkan, pada Senin (5/6) Wakil Presiden akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Jepang. Keduanya akan membahas tindaklanjut dari hasil pembicaraan hari ini.
Di lokasi yang sama, Masafumi Ishii berharap kunjungan Wapres JK ke Jepang akan mempererat kerja sama kedua negara. Dia juga berjanji akan bekerja optimal dalam menyelesaikan proyek kereta api cepat Surabaya-Jakarta.
"Saya akan berusaha lagi agar proyek-proyek besar bisa memberikan manfaat untuk kedua negara Indonesia-Jepang," kata Masafumi.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista bekas? Pemerintah membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dengan harga murah bukan terjadi saat ini saja. Hal tersebut dinungkapkan langsung Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang pernah berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) "Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,"
Baca juga:
Tangkal macet Brexit, pemerintah buka akses tol hingga Weleri
5 Fakta di balik keharusan bayar tol non-tunai Oktober 2017
Memantau proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi di Cigombong
Tol Cisumdawu belum sepenuhnya bisa dilewati saat mudik Lebaran
Alternatif Pantura macet, jalur selatan Jateng siap sambut pemudik
Pendanaan tol dalam Kota Bandung belum jelas
Ini cara pemerintah Jokowi agar utang tak terus membengkak