Kadin minta Prabowo atau Jokowi prioritaskan pengusaha lokal
Gobel melihat sikap keduanya yang proteksionis sudah benar.
Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bakal mengundang dua calon presiden untuk berdialog mengenai isu-isu perekonomian. Tapi pengurus organisasi pengusaha terbesar di Tanah Air ini menolak mengkritik program Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang sebagian disampaikan dalam debat kedua Komisi Pemilihan Umum akhir pekan lalu.
Wakil Ketua KADIN Rahmat Gobel menilai kedua kandidat sama-sama ramah pada investor. Program ekonomi yang ditawarkan para capres dianggap realistis, kendati berbeda fokusnya. Karenanya, sikap KADIN lebih pada penyamaan persepsi, bukan mengkritisi pandangan keduanya. Apalagi sampai mendukung secara terbuka salah satu calon.
"Dua-duanya realistis menurut saya. KADIN itu sebagai mitra pemerintah menurut UU nomor 1 Tahun 1987. Lagipula kita organisasi profesional, bukan politik," kata Gobel di Jakarta, Selasa (17/6).
Untuk diketahui, Prabowo menjanjikan menutup kebocoran anggaran negara yang diperkirakan melebihi Rp 1.000 triliun. Capres nomor urut satu ini juga ingin menggerakkan sektor riil melalui revitalisasi hutan gundul menjadi lahan sawah bioetanol, serta membangun pembangkit listrik geothermal berdaya 10.000 Mega Watt selama lima tahun ke depan.
Di sisi lain, Joko Widodo yang mendapat nomor urut dua akan fokus pada program jaminan sosial di masa awal menjabat. Calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menawarkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, sebagai perluasan program yang sudah dilakukan selama dia menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Jaminan sosial lebih diprioritaskan Jokowi, lantaran masalah ekonomi di Tanah Air berpangkal pada rendahnya produktivitas masyarakat, imbas minimnya akses pada kesehatan dan pendidikan.
"Peningkatan mutu SDM itu penting, karena dengan itu pembangunan bisa sukses. Sementara kebocoran anggaran kita tahu karena sistem dan SDM. Siapapun ini pasti akan dilaksanakan, cuma penyampainannya saja berbeda," kata Gobel.
Kalaupun ada harapan KADIN, itu lebih pada tuntutan supaya Prabowo dan Jokowi mengutamakan pengusaha lokal. Isu ini pun telah disinggung kedua capres.
Dalam debat sebelumnya, kedua capres mengumumkan pendekatan yang nasionalistik dan proteksionis terkait investor asing. Prabowo menegaskan keberpihakannya di pengelolaan tambang, sementara Jokowi akan fokus membatasi kiprah perbankan asing di Indonesia.
Gobel melihat sikap keduanya yang proteksionis sudah benar. Pandangan nasionalistik inipun disampaikan bukan dengan semangat antiasing yang berlebihan. Terbukti Prabowo dan Jokowi mengaku masih butuh investor asing.
"Mereka investor asing itu pelengkap, justru investor lokal yg harus kita dorong. Memang justru kita harus memperkuat pengusaha dalam negeri," tandasnya.