Kata Arcandra, ini PR penting Jokowi pasca 2 tahun pimpin Indonesia
Kata Arcandra, ini PR penting Jokowi pasca 2 tahun pimpin Indonesia. Tepat pada hari ini, 2 tahun Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memimpin rakyat Indonesia. Selama itu juga pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan dan terobosan guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tepat pada hari ini, 2 tahun Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memimpin rakyat Indonesia. Selama itu juga pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan dan terobosan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang baik dan kesejahteraan untuk masyarakat.
Meski demikian, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang nyatanya harus dibereskan pemerintah. Baik dari sektor pangan, infrastruktur, energi dan lainnya.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, di sektor migas, banyak PR yang harus segera diselesaikan presiden guna mendorong kemandirian di sektor energi. Salah satunya, mendorong penggunaan teknologi canggih yang tepat dan signifikan.
Menurut dia, penggunaan teknologi yang tepat dinilai akan membantu pihaknya selaku pemerintah dalam melakukan efisiensi pada cost recovery. Hal ini tentu sejalan dengan keinginan presiden dalam menekan cost recovery menjadi USD 8 juta.
"Di oil and gas sarat sekali dengan teknologi. Pemilihan teknologi yang tepat sehingga menghasilkan cost recovery yang optimal. Sangat bergantung pada kita bagaimana bernegosiasi di saat plan of development (POD). Di saat mau seperti apa lapangan akan kita develop? Teknologinya apa? Jenisnya apa? Bagaimana kita mendevelop lapangan itu dengan teknologi," kata Arcandra kepada merdeka.com saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (19/10) malam.
Selanjutnya, setelah fokus pada teknologi, tambah Arcandra, presiden harus fokus dalam menentukan nilai komersial dalam proyek-proyek minyak dan gas. Bagaimana proyek tersebut mampu memberi keuntungan untuk pemerintah dan tentunya juga untuk kesejahteraan rakyat.
"Kemudian baru kita lihat aspek komersialnya. Kalau kita salah dalam pemilihan teknologi, maka komersialnya akan ikut membesar. Kalau komersial membesar, maka cost recovery juga membesar," tuturnya.
Untuk itu, mantan presiden Petroneering ini berharap, bisa menemukan sumber daya manusia (SDM) terbaik guna membantu presiden dalam mendorong kemandirian di sektor energi. Sebab, SDM menjadi bagian penting yang tidak bisa dilepaskan begitu saja dalam mendorong percepatan tersebut.
"Jadi apa ke depan yang bisa diimprove, kapasitas nasional kita. Dari segi Human resources, engginer kita dalam menentukan seperti apa lapangan atau sebuah proyek akan kita kerjakan. Nah ini salah satunya yang mesti building capacity sebagai putra bangsa, kalau kita punya kompetensi yang bisa melihat teknologi dan komersial. Itu PR penting," pungkasnya.