KCIC target pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung capai 25 persen di akhir 2018
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Chandra Dwiputra, mengatakan pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru mencapai 5 persen untuk konstruksi. Progres pembebasan lahan saat ini sudah sekitar 70 persen.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Chandra Dwiputra, mengatakan pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru mencapai 5 persen untuk konstruksi. Progres pembebasan lahan saat ini sudah sekitar 70 persen.
"Masih kecil karena kan di awal persiapan dulu, persiapan lahan, tempat pabrikasi, untuk beberapa terminal sudah kita mulai di Halim satu, di Walini ada tiga, yang lainnya masih bentuk beton balok yang besar dan persiapan precast yard sudah proses," ungkapnya di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Rabu (6/6).
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Mengapa pembangunan infrastruktur di Kutai Timur perlu dipercepat? Pembangunan infrastruktur di Kutai Timur memang masih perlu banyak pembenahan. Selain persoalan pembangunan fisik jalan, masalah lain yang penting bagi masyarakat adalah infrastruktur air bersih.
-
Dimana lokasi pembangunan Depo Tegalluar untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Markas Besar Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pembangunan Depo Tegalluar yang menjadi markas Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini sudah mencapai 83,70 persen.
-
Mengapa pembangunan jalur kereta api di Aceh memakan waktu yang cukup lama? Pembangunannya tidak berjalan mulus dan memakan waktu yang cukup lama lantaran kondisi keamanan yang masih sangat rawan.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Dimana Indonesia menunjukkan upaya untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan? Airlangga Tunjukkan Upaya Indonesia Wujudkan Transportasi Berkelanjutan dalam High-Level Dialogue
Pihaknya menargetkan hingga akhir tahun progres konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 25 persen. "(Pembebasan lahan) harus sudah 100 persen dong akhir tahun," imbuhnya.
Terkait pendanaan proyek, Chandra mengatakan saat ini pihaknya tengah mengurus proses pencarian dana untuk pengerjaan proyek.
"Ini sedang kita proses, kita proses ke Chinanya. Kita harapkan cair tahun ini cair dua kali lagi, saya tak hafal angkanya, bulannya ya kira-kira tahun ini," kata dia.
Baca juga:
Apa kabar kereta cepat Bandung?
Kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan selesai dalam 3 tahun
Menteri Rini: Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung banyak gunakan tenaga kerja lokal
Dana utang cair Rp 2,28 triliun, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dikebut
Sebentar lagi Indonesia punya 3 transportasi canggih seperti di luar negeri
Melihat lebih dekat kereta LRT menjejaki jalur Kelapa Gading-Velodrome
Anies Baswedan ajak anaknya jajal kereta MRT di Depo Lebak Bulus