Kebocoran Migas Pertamina di Jawa Barat Belum Ganggu Aktivitas Pelayaran
Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Laut akan mengeluarkan Notice To Mariners atau surat peringatan kepada lalu lintas pelayaran. Imbauan itu diberikan pasca terjadinya insiden kebocoran minyak dan gas di sekitar anjungan lepas pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) pada 12 Juli.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut akan mengeluarkan Notice To Mariners atau surat peringatan kepada lalu lintas pelayaran. Imbauan itu diberikan pasca terjadinya insiden kebocoran minyak dan gas (migas) di sekitar anjungan lepas pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) pada 12 Juli 2019 kemarin.
"Kita akan mengeluarkan Notice To Mariners atau surat pemberitahuan dan peringatan untuk lalu lintas pelayaran," ujar Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kemenhub, Ahmad, usai bertemu dengan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (22/7).
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Di mana Pertamina membantu penanganan karhutla? Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
-
Bagaimana Pertamina membantu penanganan karhutla di Sumatera Selatan? Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
-
Apa yang menjadi alasan utama Pertamina mengapresiasi pemerintah? "Kami sangat mengapresiasi upaya pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI yang telah mempercepat pembayaran dana kompensasi BBM yang telah disalurkan Pertamina sampai dengan Triwulan III 2023. Dana kompensasi sudah masuk kas perseroan dan ini merupakan wujud dukungan penuh Pemerintah kepada Pertamina untuk menjaga keberlangsungan layanan operasional BBM bersubsidi, mendukung working capital serta memperbaiki rasio- rasio keuangan perusahaan."
-
Kenapa Pertamina membantu penanganan karhutla di Sumatera Selatan? “Sumatera Selatan menjadi salah satu daerah yang terpantau memiliki asap moderat hingga pekat. Oleh karena itu, kami dengan cepat dan tanggap membantu penanganan karhutla di 44 titik kebakaran, agar tidak menyebar dan menyebabkan dampak lebih lanjut,” ujar Fadjar.
Meski demikian, Ahmad menyatakan, peristiwa tumpahnya minyak dan gas di pesisir laut utara Jawa Barat tersebut belum sampai mengganggu sektor pelayaran komersil. "Sementara tidak," ungkapnya singkat.
Adapun sumur tempat kecelakaan terjadi ini dioperatori oleh PT Pertamina Hulu Energi (PBE) yang terletak sekitar 2 Km dari Perairan Pantai Utara Jawa di wilayah Karawang, Jawa Barat.
Menindaki kejadian tersebut, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub telah mengirimkan tim ahli serta mengerahkan kapal patroli milik KPLP. Sebelumnya, Pertamina juga sudah mengirimkan tim tanggap darurat dan pengerahan tim penanggulangan yang dilanjutkan dengan menerjunkan 7 tim ahli yang berasal dari berbagai sektor.
Lebih lanjut, Ahmad mengatakan, insiden kebocoran migas tersebut masuk ke dalam Tier 1. Di mana yang bertindak sebagai Mission Coordinator (MC) adalah Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kepulauan Seribu yang merupakan Syahbandar terdekat dari lokasi kejadian.
"Sekarang penanganannya (kebocoran minyak Pertamina) masih oleh KSOP Kepulauan Seribu Tier 1. Kalau butuh SDM (Sumber Daya Manusia( lebih banyak lagi, Mission Xoordinator ditingkatkan di Tier 2. Itu Syahbandar Utama Tanjung Priok," pungkasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pertamina Investigasi Penyebab Truk Tangki Terbakar di Tol Dalam Kota
Penyebab Truk Tangki Pertamina Terbakar Diduga Sopir Mengantuk
Truk Tangki Pertamina Terbakar di Tol Dalam Kota, 3 Orang Tewas
Produksi Lapangan YY Blok ONWJ Molor Akibat Insiden Gelembung Gas
Langkah Pertamina Tekan Defisit Migas Dinilai Positif
Patra Jasa Incar Laba Rp202 Miliar di 2019
Kurtubi Dukung Pertamina Lakukan Pengeboran Tahan Penurunan Produksi Sumur Tua