KEIN Soal Industri 4.0: Harus Dilakukan Bertahap
Digitalisasi telah memasuki seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali aspek bisnis. Sudah banyak teknologi yang bisa diimplementasikan untuk mempermudah pebisnis menjalankan usahanya. Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Soetrisna Bachir, menyatakan seluruhnya harus dilakukan bertahap.
Digitalisasi telah memasuki seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali aspek bisnis. Sudah banyak teknologi yang bisa diimplementasikan untuk mempermudah pebisnis menjalankan usahanya.
Untuk urusan implementasi teknologi pada industri atau industri 4.0, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Soetrisna Bachir, menyatakan seluruhnya harus dilakukan bertahap.
-
Bagaimana cara PIDI 4.0 membantu industri di Indonesia? PIDI 4.0 memiliki showcase center yang menunjukkan miniatur penerapan teknologi 4.0 pada industri. Selain mengunjungi showcase center yang berlokasi di lantai dasar PIDI 4.0, pengunjung juga bisa melihat command center & control room di lantai 2, industry 4.0 laboratorium di lantai 3, test bed facilities di lantai 4, coworking space di lantai 8, dan fasilitas lainnya yang tersedia.
-
Kenapa JUT dianggap penting dalam era pertanian 4.0? Agar dapat menjangkau areal persawahan, maka diperlukan akses berupa jalan usaha tani agar alsintan dapat dioperasionalkan,” ujar Mentan SYL, Senin (14/8).
-
Mengapa Kemenperin membangun PIDI 4.0? Tantangan ke depan tidak hanya cukup dengan menghasilkan SDM yang kompeten saja, namun SDM yang sudah tidak gagap dengan transformasi teknologi 4.0. PIDI 4.0 dapat menjadi jembatan untuk mengakselerasi transformasi tersebut.
-
Apa yang sedang digerakkan MIND ID dalam rangka mendukung industri kendaraan listrik di Indonesia? Kehadiran IBC tersebut menjadi salah satu upaya MIND ID dalam menyokong perkembangan industri kendaraan listrik baik di tataran lokal maupun global.
-
Apa itu PIDI 4.0? PIDI 4.0 sendiri merupakan sebuah lembaga pemerintah yang dibangun untuk membantu industri di Indonesia bertransformasi menuju industri 4.0.
-
Mengapa Kemnaker menganggap rendahnya digital skill menjadi tantangan dalam memenuhi kebutuhan industri? Rendahnya digital skill menjadi tantangan untuk memenuhi kebutuhan industri di masa mendatang," ucap Menaker Ida.
Dia mencontohkan Thailand sebagai salah satu negara yang menerapkan digitalisasi dalam dunia bisnis. Thailand punya tahap sendiri dan kemungkinan besar akan jadi contoh bagi Indonesia.
"Semuanya bertahap, jangan semuanya langsung 4.0. Kemarin KEIN sudah studi banding ke Thailand, di sana kalau perusahaan mau 4.0 itu harus melewati beberapa tahap, misalnya lewat Kementerian Dalam Negeri dulu. Kita juga akan ke sana, memang kita perlu 4.0 tapi jangan semua pekerjaan ditinggalkan," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/4).
Dirinya menambahkan, Thailand juga punya kriteria tertentu supaya perusahaan bisa dengan tepat menerapkan teknologi. Oleh karenanya, pemerintah harus mendorong agar masyarakat punya kemampuan atau skill mumpuni agar dapat menerapkan 4.0 dengan baik sekaligus menciptakan lapangan kerja.
"Seperti yang saya katakan, SDM harus terampil supaya bisa menciptakan lapangan kerja," ungkapnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Sambut Era Industri 4.0, BI Dorong Pelaku UMKM Melek Digital
Usai Pemilu 2019, Menteri Airlangga Optimistis Kinerja Industri Semakin Baik
IIS Dinilai Jadi Roadmap Pengembangan Industri RI Berbasis Teknologi
Penerapan Industri 4.0 Bakal Tekan Biaya Produksi Hingga 40 Persen
Lewat Program Ini, Kemenperin Dorong Perusahaan Bertransformasi ke Industri 4.0
SPH dan Kadin Sinergi Dorong Percepatan Industri 4.0
Bos BKPM Beberkan Pekerjaan Rumah Bidang Investasi Presiden Terpilih