Kekayaan Dedy Mandarsyah Hampir Rp10 Miliar, Pejabat PUPR yang Diduga Ayah Pelaku Penganiayaan Dokter Koas di Palembang
Menurut informasi yang beredar, aksi penganiayaan itu dilakukan karena dipicu tak terima soal jadwal piket jaga saat tahun baru.
Masyarakat dihebohkan dengan video viral yang menampilkan aksi pemukulan seorang pemuda berkaos merah terhadap mahasiswa koas Universitas Sriwijaya (Unsri) yang viral di media sosial.
Menurut informasi yang beredar, aksi penganiayaan itu dilakukan karena dipicu tak terima soal jadwal piket jaga saat tahun baru.
Belakangan korban diketahui bernama Lutfi, seorang mahasiswa koas Unsri. Akibat aksi pemukulan itu, Luthfi mendapat luka lebam pada bagian wajahnya dan langsung menjalani perawatan di RS Bhayangkara. Korban pun melaporkan aksi pemukulan yang diterimanya ke polisi.
Dari video yang diunggah akun @Heraloebss terkuak informasi bahwa chief koas itu dipukuli karena juniornya yang diduga merupakan anak pejabat itu tidak terima dengan jadwal jaga yang bertepatan pada saat libur Natal dan Tahun Baru.
Adapun, mahasiswi yang dimaksud diduga merupakan pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bernama Dedy Mandarsyah.
Lantas berapa kekayaan Dedy Mandarsyah?
Melansir laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Jumat (13/12), Dedy Mandarsyah menjabat Kepala Balai Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR. Dedy tercatat memiliki total kekayaan Rp9,42 miliar.
Nilai kekayaan tersebut dilaporkan untuk tahun periodik 2023. Secara rinci, kekayaan dari Dedy berupa aset kas dan setara kas senilai Rp6,72 miliar.
Disusul, harta bergerak lainnya senilai Rp830 juta. Dedy juga mencatatkan koleksi atas tanah dan bangunan sebanyak Rp750 juta.
Selain itu, ia juga mencatatkan kepemilikan atas surat berharga senilai Rp670 juta. Di sisi lain, dirinya juga melaporkan koleksi atas kepemilikan mobil Honda CRV 2019 senilai Rp450 juta. Dengan ini ia, mencatatkan total kekayaan Rp9,42 miliar.