Kemendag dorong pedagang RI berani promosikan produk ke luar negeri
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) Kemendag bersama Korea Importers Association (KOIMA) mengadakan acara Bisnis Forum dan Business to Business Meeting. Pelaku bisnis Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan pertemuan ini untuk memperkenalkan produknya, sekaligus melebarkan sayap usahanya.
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) Kementerian Perdagangan bersama Korea Importers Association (KOIMA) mengadakan acara Bisnis Forum dan Business to Business Meeting. Acara ini dapat meningkatkan perdagangan Indonesia-Korea.
Staf Ahli Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan, Dodi Edward mengharapkan, pelaku bisnis Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan pertemuan ini untuk memperkenalkan produknya, sekaligus melebarkan sayap usahanya.
"Tentu kita ingin memberanikan pedagang-pedagang kita untuk ambil kesempatan mempromosikan produk-produk mereka kepada pedagang luar negeri dan perluasan pasar mereka," ungkapnya di Sheraton Grand, Jakarta, Kamis (13/7).
"Sehingga kita siap untuk perluas dan kembangkan kerja sama ini menjadi lebih luas dan dapat terus berlangsung," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan, Ari Satria mengharapkan para pelaku perdagangan dalam negeri untuk sungguh memperhatikan kualitas barang yang diperdagangkan sehingga mampu bersaing di pasar Internasional.
"Misalnya bahan makanan ya. Itu kan standarnya kan beda-beda setiap tempat. Jadi para eksportir kita harus pelajari standar yang ada disana yang harus kita penuhi," katanya.
Dia pun mengatakan meskipun telah dibuat perjanjian perdagangan antara Korea Selatan dengan ASEAN, tidak tertutup kemungkinan Indonesia akan melakukan perjanjian secara bilateral dengan Korsel.
"Perlu. Kita kan ada, punya ASEAN, tapi itu general ya kita kan punya kepentingan kepentingan yang mungkin harus kita perjuangan kan," pungkasnya.
-
Di mana Kemendag menjajaki peluang pasar minyak goreng Indonesia? Hal ini disampaikan Atdag Kairo M. Syahran Bhakti S saat mengunjungi perusahaan ekspor dan impor El Tawheed di Fayoum, Mesir, Rabu (3/1) bersama delegasi Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag menggenjot potensi pasar minyak goreng Indonesia di Timur Tengah? "Kunjungan lapangan (field visit) ke perusahaanekspor dan impor El Tawheedmerupakan bentukkomitmen pemerintah untuk menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Kemendag melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor? Sebaliknya, Kementerian Perdagangan akan menggunakan otoritas yang dimiliki untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor. Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
Baca juga:
Usai daging dan gula, Mendag Enggar akan patok harga jual beras
Cerita Mendag dapat ucapan terima kasih karena harga pangan stabil
Industri teriak, pemerintah diminta segera buka keran impor garam
Stok pangan terjaga, Mendag beri penghargaan ke pengusaha
Pengusaha hingga akademisi sambut perdagangan bebas RI-Turki
Kalah dari Malaysia, RI hapus hambatan perdagangan dengan Turki
Pengamat sayangkan penundaan penerapan lelang gula rafinasi