Kemendag Optimistis UE-CEPA Bisa Tingkatkan Ekspor Buah RI ke Eropa
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, meyakini bahwa EU-CEPA bisa menjadi jalan bagi peningkatan ekspor buah Indonesia ke Eropa. Apalagi, Eropa adalah salah satu pasar besar buah tropis seperti nanas, pisang dan manggis.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, meyakini bahwa EU-CEPA bisa menjadi jalan bagi peningkatan ekspor buah Indonesia ke Eropa. Apalagi, Eropa adalah salah satu pasar besar buah tropis seperti nanas, pisang dan manggis.
"Tadi saya dapat masukan bahwa untuk saat ini buah Indonesia sangat diminati di pasar Eropa," kata dia di Jakarta, Rabu (25/11).
-
Kenapa mobil Eropa menarik di Indonesia? Fitur-fitur yang dihadirkan oleh mobil Eropa sering dianggap lebih maju daripada yang lainnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mobil Eropa di Indonesia, dan banyak yang berpendapat bahwa harga yang dibayarkan sepadan dengan fitur-fitur yang ditawarkan.
-
Kapan undian Liga Europa akan dilakukan? Undian Liga Europa 2024/2025 akan diadakan malam ini, Jumat 30 Agustus 2024, pukul 13.00 CET atau setara dengan 18.00 WIB.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kapan Diah Permatasari berlibur ke Eropa? Ini adalah portet Diah Permatasari sedang menikmati masa liburan di luar negeri. Kali ini, dia memilih untuk menjelajahi benua Eropa. Silakan terus membaca hingga akhir, agar Anda merasakan pengalaman liburan secara virtual.
-
Kapan Hari Berang-Berang Internasional diperingati? Tidak lain adalah Hari Berang-Berang Internasional setiap 7 April. Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih lanjut sejarah dan peran pentingnya.
-
Kapan Temulawak mulai diekspor ke Eropa? Temulawak juga telah diekspor dan dimanfaatkan di Eropa sejak tahun 1963, khususnya untuk pengobatan dispepsia, infeksi, serta penyakit kulit dan liver.
Dia menyebutkan, untuk nanas saja, Indonesia menguasai pangsa pasar lebih dari 25 persen di Eropa. Indonesia bahkan bisa menang dari pesaing seperti Filipina yang tidak dikenakan tarif impor.
"Indonesia sendiri justru dikenakan tarif impor sebesar 14,9 persen. Dengan EU-CEPA kita bisa sama dengan Filipina, tarif impornya nol persen dan pasti kita akan menguasai lebih banyak pasar di Eropa," kata Jerry.
Berangkat dari data tersebut, Jerry makin termotivasi untuk segera menyelesaikan perundingan EU-CEPA. Bukan hanya buah, keberhasilan perundingan akan mendorong produk-produk barang dan jasa asal Indonesia bisa makin mudah menembus pasar Eropa.
Sebelumnya, EU-CEPA rencananya akan diselesaikan tahun ini, tetapi karena pandemic beberapa ronde perundingan harus tertunda sementara.
Pasar Non Eropa
Jerry menambahkan, pasar besar buah Indonesia sebenarnya bukan hanya di Uni Eropa tetapi justru yang dekat ada di China, Jepang dan Timur Tengah. China membutuhkan jumlah buah tropis yang sangat besar yang harus ditangkap peluangnya oleh para pengusaha.
"China relatif dekat dengan Indonesia disbanding Eropa. Saat ini mereka lebih banyak mendapat pasokan buah tropis dari negara-negara Amerika Tengah seperti Costarica. Itu peluang yang sangat besar bagi Indonesia. Apalagi sekarang ada RCEP, kita akan dorong terus semua pengusaha, termasuk pengusaha buah ekspor agar bisa memanfaatkan fasilitasi dari hasil RCEP," ujar Jerry.
Pasar lain yang potensial menurut masukan dari para pengusaha adalah Timur Tengah, termasuk Turki dan Iran. Di Turki buah Indonesia masih dikenakan tarif hingga 48 persen. Sedangkan di Iran, buah Indonesia belum bisa diperdagangkan langsung karena mekanisme blockade yang dilakukan Amerika Serikat.
Melihat potensi tersebut, pihaknya akan menindaklanjuti dengan memasukkan masukan-masukan pengusaha dalam butir-butir perundingan IT-FTA dan Indonesia-Iran FTA. “Kita juga sedang melakukan perundingan dengan Turki dan Iran. Keduanya pasar yang sangat besar. Kita berharap bisa cepat menyelesaikannya sehingga para pengusaha kita bisa terbantu," katanya.
Jerry berpendapat bahwa masukan-masukan dari pengusaha sangat penting mengingat mereka akan menjadi ujung tombak dan pelaku langsung dari hasil perundingan dagang, baik bilateral maupun multilateral. Oleh karena itu, dia akan selalu terbuka menerima masukan dari para pengusaha tentang permasalah riil yang mereka alami.
Menurutnya, tujuan ideal dari perundingan dagang sebenarnya bukan hanya menyelesaikan masalah hambatan tarif, tetapi juga hambatan non tarif. “Jadi perundingan dagang itu tujuan idealnya adalah menciptakan perdagangan yang terbuka dan adil. Jadi yang diselesaikan bukan hanya masalah tarif, tetapi juga non tarif," ujar Jerry.
(mdk/bim)