Kemendikbud Gandeng 2.700 Industri Genjot Kualitas SMK
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad menyebut jika saat ini pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan 2.700 industri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan atau RNPK 2019.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad menyebut jika saat ini pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan 2.700 industri.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Mengapa Desa Kemudo memutuskan untuk mengelola limbah industri? Agar bisa bermanfaat, pihak desa kemudian mengolahnya menjadi kerajinan meubel yang cantik dan mampu diserap pasar.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Bagaimana pabrik gula di Tegal berkembang hingga menjadi pusat industri? Pabrik Gula di Tegal Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal. Pendirinya adalah seorang investor swasta bernama NV Kosy dan Sucier. Setelah itu muncul pabrik-pabrik gula lainnya. Pada tahun 1841-1842 muncul pabrik gula di Desa Kemanglen dan Dukuwringin.
-
Kenapa Kemendikbud mendorong kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi? Kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi diharapkan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikristek) melalui Kedaireka terus mendorong kolaborasi inovasi melalui kemitraan strategis antara dunia industri dengan perguruan tinggi.
"Untuk SMK, kerja sama dengan industri telah dilakukan dengan 2.700 industri yang ada di Tanah Air," ujar Hamid di Pusdiklat Kemendikbud, Serua, Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa, 12 Februari 2019.
Dia menjelaskan, melalui kerja sama tersebut, ada tiga hal yang bisa dilakukan antara industri dan SMK.
"Siswa SMK bisa melakukan praktik kerja siswa (PKS), guru-gurunya magang di industri, dan siswa yang terbaik bisa direkrut saat magang," ucap Hamid.
Menurutnya, kurikulum SMK tidak lagi berdasarkan keinginan Kemendikbud, melainkan berdasarkan permintaan industri. Sehingga, kata dia, nantinya lulusan SMA bisa langsung direkrut oleh masing-masing industri.
"Untuk daya serap lulusan mengalami kenaikan 3,1 persen dari 2014 lalu. Lulusan SMK juga berperan dalam penurunan tingkat pengangguran meskipun tidak signifikan," kata dia.
Hamid menegaskan, jurusan SMK harus sesuai dengan permintaan industri. Ia berharap, bagi SMK yang sudah ketinggalan bisa melakukan pembaharuan jurusan.
Masih Ada Jurusan Relevan
Meski begitu, Hamid mengakui jika hingga saat ini masih ada jurusan SMK yang relevan dengan kebutuhan industri. Bahkan, kata dia, jumlah lulusannya berlebih.
"Contohnya jurusan Teknologi Informatika dan Komputer, lulusannya mencapai 350 ribu siswa, sementara yang dibutuhkan sekitar 125 ribu tenaga kerja," jelas Hamid.
Hamid pun berjanji hingga saat ini pihaknya terus berupaya mengatasi berbagai masalah di SMK, seperti meningkatkan guru produktif dengan cara menggaet guru daro profesional, program keahlian ganda, serta menambah guru produktif.
Reporter: Devira Prastiwi
Baca juga:
Pertama di Indonesia, Program Studi Pulp dan Kertas di Unri Diresmikan Menristekdikti
Gandeng Jepang, Pemerintah Kembangkan IKM dan Pelatihan Vokasi di Indonesia
Insentif Pajak 200 Persen Diharapkan Terbit Sebelum April
4 Program Pendidikan Vokasi Fokus Pemerintah Tahun ini
Sejak 2017, Pemerintah Gandeng 648 Industri dan 1.862 SMK Genjot Pendidikan Vokasi
Menko Darmin Gelar Rapat Koordinasi Vokasi, Ini Hasilnya