Kemenperin dorong industri batu mulia ekspansi pasar ekspor
“Pada Maret 2015, nilai ekspor perhiasan dan permata mencapai USD 538,4 juta
Kementerian Perindustrian menilai industri batu mulia dan perhiasan di Tanah Air terus mengalami peningkatan penjualan sejak 2014. Untuk itu, industri tersebut bakal didorong untuk merambah pasar internasional.
"Kementerian Perindustrian tengah berupaya meningkatkan pengembangan industri batu mulia dan perhiasan asal Indonesia agar dapat diterima di pasar internasional,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah dalam keterangan resminya, kemarin.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
Pada 2013, Indonesia memiliki sekitar 40.774 usaha kecil dan menengah di bidang batu mulia dan perhiasan dan menyerap 114.628 pekerja. Nilai ekspornya mencapai USD 78,93 juta. Pada 2015 terdapat 36.636 UKM dengan 332.802 pekerja dan nilai produksi sebesar Rp 11,15 triliun.
“Pada Maret 2015, nilai ekspor perhiasan dan permata mencapai USD 538,4 juta atau meningkat sebesar 24,15 persen dibandingkan Februari 2015,” tuturnya.
“Dari jumlah IKM tersebut, nilai investasi mencapai Rp 34,94 triliun dan nilai ekspor sebesar USD 19,6 miliar atau 11,14 persen dari total ekspor industri non-migas."