Kementerian BUMN Ajak Petani Karo Manfaatkan Program Makmur
Kementerian BUMN mensosialisasikan program yang memiliki makna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat kepada petani yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Program ini bisa dimanfaatkan oleh para masyarakat Kabupaten Karo, yang sekitar 75 persen merupakan seorang petani.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mensosialisasikan program yang memiliki makna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat kepada petani yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Program ini bisa dimanfaatkan oleh para masyarakat Kabupaten Karo, yang sekitar 75 persen merupakan seorang petani.
"Tanah Karo ini kan 75 persen nya petani. Saya sudah keliling ke 11 titik Makmur dan ternyata Karo belum masuk program Makmur," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, Minggu (10/4).
-
Bagaimana cara Irjen Kementan mengajak Petani dan ASN Kementan untuk bangkit membangun pertanian Indonesia? “Kita sedang dalam posisi dan situasi yang tidak sedang baik, iklim dan cuaca yang sedang mempengaruhi proses pertanian. Itulah yang sedang dilakukan oleh Bapak Menteri." "Beliau banyak melakukan terobosan, melakukan kegiatan yang tanpa henti. Kalau bapak Menteri speednya sudah maksimal, tentunya kita anak buahnya yang ada di Kementerian Pertanian, ASN Pertanian, punya tanggung jawab yang lebih,” kata Irjen Setyo.
-
Apa yang menjadi harapan Irjen Kementan terhadap Petani dan ASN Kementan? “Kita semuanya mari bersama-sama melakukan peningkatan kinerja dan produktivitasnya sehingga harapan pemerintah serta harapan masyarakat bisa terwujud dan segala sesuatunya bisa terlaksana untuk kesejahteraan masyarakat,” seru Irjen Setyo.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
Dia menjelaskan, program Makmur merupakan salah satu upaya dan solusi yang diberikan pemerintah kepada petani tanah air untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari usaha tani.
Makmur menjadi solusi bagi petani lantaran program ini merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan segala bentuk kebutuhan pertanian, mulai dari project leader, pihak asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, offtaker, dan pemerintah daerah.
"Program Makmur ini bisa bantu petani Karo untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi. Terbukti kita di Karawang peningkatan produktivitasnya mencapai 30 persen," kata Arya.
Selain itu, Program Makmur mampu menjawab tantangan yang selama ini dihadapi oleh para petani, salah satunya mengenai ketersediaan pupuk. Melalui program ini, Arya memastikan kebutuhan pupuk petani akan lebih terjamin, apalagi pupuk yang dimanfaatkan merupakan non subsidi atau komersil.
Program Makmur ditawarkan untuk dilaksanakan di atas lahan seluas 200 hektar untuk komoditas jagung di Kabupaten Karo, Sumut. Acara sosialisasi ini juga dihadiri oleh petani hortikultura, petani serewangi, petani jagung, petani kopi, dan petani binaan Bank BRI.
Arya meminta kepada BUMN yang terlibat dalam program Makmur khususnya Pupuk Indonesia untuk menindaklanjuti dari acara sosialisasi ini. Dia pun berharap para petani di Kabupaten Karo dapat bergabung dalam program Makmur yang telah diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021.
"Selanjutnya setelah pertemuan ini, langsung saja Pupuk Indonesia bersama dengan ID Food, BRI, Jasindo untuk follow up. Ada petani yang tadi minta untuk uji tanah dan petani yang kesulitan pendanaan. Supaya makin banyak lagi petani yang terbantu dengan program Makmur," ungkapnya.
Hingga Maret 2022, program Makmur telah dilaksanakan di atas lahan seluas 92.884 hektar dan diikuti oleh 37.818 orang petani yang tersebar di beberapa wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara.
Dari lahan seluas 92.884 hektar ini, terdiri dari beberapa komoditas seperti padi di lahan seluas 18.212 hektar dan diikuti oleh 15.625 petani. Sawit di lahan seluas 47.102 hektar dan diikuti 10.643 petani. Tebu di lahan seluas 17.721 hektar dan diikuti oleh 5.753 petani.
Selanjutnya, komoditas jagung di lahan seluas 7.596 hektar dan diikuti oleh 2.932 petani. Hortikultura di lahan seluas 1.955 hektare dan diikuti oleh 2.589 petani. Perkebunan Rakyat di lahan seluas 298 hektare dan diikuti 276 petani.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Erick Thohir Bawa Program Makmur ke Petani Lamongan, Ini Keuntungannya
Tinggalkan Dunia Kantor, Petani Milenial Asal Sleman Sukses Bertani Melon
Gerindra Sikapi Kenaikan Harga Pangan: Manfaatkan Petani Lokal, Jangan Impor
Kawanan Monyet di Gunungkidul Serang Kebun Kacang Warga, Ini Penampakannya
Sukoharjo dapat Penghargaan dari MURI, Ini Sederet Prestasinya