Ketua MUI ajak investor ketemu Jokowi di Istana
Menurut mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hubungan Antar Agama ini, investor tersebut akan membantu pembangunan nasional. Terutama fokus pada pembangunan sektor migas dan chemical.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada Senin (2/4) pagi. Selain untuk bersilaturahmi, Ma'ruf mempertemukan investor dengan Kepala Negara.
"Ketemu silaturahim saja. Enggak ada masalah apa-apa. (Sekaligus) Antar tamu saya," ungkapnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/4).
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Kenapa Presiden Jokowi ingin menerapkan skema investasi 'family office' di Indonesia? Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
-
Mengapa Jokowi menekankan pentingnya investasi sekarang untuk IKN? Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang," tegasnya.
-
Bagaimana Jokowi ingin meningkatkan aksesibilitas ke IKN untuk mendukung investasi? Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
Menurut mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hubungan Antar Agama ini, investor tersebut akan membantu pembangunan nasional. Terutama fokus pada pembangunan sektor migas dan chemical.
Siapa dan berasal dari negara mana investor terkait, Ma'ruf enggan menyebut. Dia masih merahasiakan identitasnya. "Ada lah satu negara. Nanti saja. Enggak ada yang perlu disampaikan," ucap dia.
Ditanya apakah investor tersebut memang diundang Jokowi ke Istana Negara, Ma'ruf tidak membenarkan atau membantah. Dia hanya menegaskan, jika ada tamu pribadinya biasa diikut sertakan ke Istana Negara.
"Ya kan saya biasa, Pak Jokowi sering ketemu saya. Kalau ada tamu saya ajak. Enggak ada masalah," kata Ma'ruf.
Khusus komitmen investasi yang dilakukan investor dengan Jokowi, Ma'ruf mengaku tidak tahu. Pasalnya persoalan itu dinilai masuk dalam ranah teknis.
"Itu urusan mereka, beliau-beliau. Jadi saya enggak paham teknisnya. Saya kebetulan ada silaturahim dengan beliau (Jokowi)," pungkasnya.
Baca juga:
Di World Economic Forum, pemerintah promosikan 10 proyek infrastruktur
Tertinggi sejak 5 tahun, nilai investasi PLN capai Rp 89,5 triliun
Perusahaan Pakistan investasi USD 15 juta buat pabrik sabun di Cikarang
Bos BI ke pengusaha: Kalau wait and see terus, Anda akan ketinggalan
Beda pengurusan izin investasi Indonesia dengan Vietnam versi Menko Darmin