Keuntungan petani tergerus akibat jual tembakau ke pengepul
Pemerintah dorong agar pengusaha jalin kemitraan dengan petani tembakau.
Tembakau saat ini menjadi komoditas strategis nasional yang berkontribusi bagi pemasukan negara dan kesejahteraan petani. Namun demikian, produksi tembakau belum memenuhi kebutuhan industri, dan kesejahteraan petani juga tidak meningkat.
Direktur Perbenihan Perkebunan dan Pelaksana Tugas Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementerian Pertanian, Nurnowo Paridjo mengatakan, untuk meningkat produksi dan kesejahteraan petani diperlukan program kemitraan petani dengan perusahaan/pabrikan rokok. Program kemitraan antara petani dan pabrikan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas pertanian tembakau tetapi juga terbukti meningkatkan kualitas dari tembakau.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Bagaimana dampak cukai rokok terhadap industri hasil tembakau? "Kita dibatasi produksinya, tapi di lain pihak rokok ilegalnya meningkat. Kalau rokok ilegal menurut informasi dari kawan-kawan Kementerian Keuangan, itu hampir 7 persen. Kalau itu ditambahkan kepada produksi yang ada, pasti akan tidak turun," tuturnya.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Dimana desa yang menjadi pusat industri kompor minyak tanah di Indonesia? Bahkan, Desa Taman Harjo, Singosari, Malang, Jawa Timur, dikenal sebagai pusat industri kecil kompor dengan bahan bakar minyak tanah.
-
Dimana industri rotan di Cirebon berlokasi? Deretan produk rotan berbentuk kursi kuda, miniatur sepeda, tudung saji sampai ayunan anak menghiasi toko-toko di sepanjang jalan Desa Tegal Wangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.
-
Bagaimana Mendag memastikan pasokan tembakau dan cengkih untuk industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
"Perusahaan kami sarankan masuk bekerjasama dengan petani lewat program kemitraan," kata Nurnowo di Jakarta, Rabu (2/12).
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Soeseno mengatakan, tata niaga pertanian yang kompleks menjadi salah satu hambatan utama perkembangan komoditas tembakau di Tanah Air. Petani seringkali tidak mendapatkan akses langsung untuk menjual hasil panennya kepada pabrikan/pemasok sehingga harus mengandalkan para pengepul dan belandang.
Nilai keuntungan yang seharusnya diterima oleh petani sebagian besar akan hilang akibat peran pihak ketiga.
Melalui program kemitraan diharapkan tata niaga tembakau dapat dipangkas sehingga meningkatkan kesejahteraan petani. Soeseno menyebutkan petani dapat memperoleh nilai tambah sampai Rp 650 ribu apabila program kemitraan berjalan baik antara petani dengan pabrikan rokok.
Dalam Peta Jalan (Roadmap) Industri Hasil Tembakau 2015 – 2020, produksi rokok diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 5 – 7,4 persen per tahun. Kapasitas produksi rokok nasional hingga akhir tahun 2015 mencapai 362 miliar batang, meningkat 16 miliar batang dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), produksi tembakau selama beberapa tahun terakhir masih di bawah 200.000 ton, sedangkan permintaan pasar telah mencapai lebih dari 300.000 ton. Selisih tersebut terpaksa harus dipenuhi oleh impor.
"Hal ini menandakan bahwa industri rokok nasional mengalami pertumbuhan. Jika produksi nasional belum dapat mencukupi, maka saat ini impor tetap menjadi hal yang tak terelakkan," Direktur Minuman dan Tembakau, Kementerian Perindustrian, Faiz Achmad.
(mdk/idr)