Kilang Pertamina Tak Lagi Produksi Euro 2 Mulai 2026
PT Pertamina (Persero) akan mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) standar Euro 2 dengan standar Euro 5 pada 2026. Ini dilakukan setelah proyek enam kilang yang sedang digarap resmi beroperasi.
PT Pertamina (Persero) akan mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) standar Euro 2 dengan standar Euro 5 pada 2026. Ini dilakukan setelah proyek enam kilang yang sedang digarap resmi beroperasi.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang mengatakan, saat ini Pertamina sedang melakukan peremajaan dan pengembangan, serta pembangunan kilang baru untuk meningkatkan ketahanan energi. Proyek kilang tersebut melalui program New Grash Root Refinery (NGR) dan New Grash Root Refinery (NGR).
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Apa yang dimonitor Pertamina melalui PIEDCC? Melalui PIEDCC, Pertamina juga mampu memonitor secara real time ketersediaan energi di seluruh wilayah Indonesia dan bisa mengambil tindakan cepat memenuhi kebutuhan energi jika terjadi lonjakan konsumsi BBM dan LPG, atau keadaan darurat seperti bencana alam.
-
Bagaimana Pertamina memberikan dukungan kepada UMKM? “Apa yang dilakukan selama ini tentu support semua pihak, dimana saya sebagai pemimpin di BUMN. Ini merupakan kebanggaan, masih banyak PR yang harus dikerjakan. Saya memimpin BUMN hanya menjalankan amanah. Yang paling penting adalah memberikan pelayanan, dan menjadi lokomotif perekonomian nasional, serta mengembangkan UMKM (usaha mikro kecil menengah). Karena inilah kekuatan Indonesia,”ujar Nicke.
-
Apa yang dilakukan Pertamina bagi SDM Tanzania Petroleum? Pertamina melalui PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) menggelar Pre Capacity Building dan Capacity Building bagi pekerja TPDC bersama Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
-
Apa yang menjadi perhatian Erick Thohir terkait Pertamina? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
Keenam proyek tersebut adalah RDMP Cilacap, RDMP Balikpapan, RDMP Balongan, RDMP Dumai, NGRR Tuban dan NGRR Bontang.
"Pertamina sangat komit dan ingin mempercepat mencapai target kemandirian energi," kata Tallulembang, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (6/11).
Melalui proyek tersebut, Pertamina akan meningkatkan kapasitas produksi BBM dari saat ini sekitar 650.000 barel per hari menjadi sekitar 1,7 juta barel per hari. Selain itu, dengan teknologi baru BBM yang dihasilkan kilang tersebut akan meningkat kualitasnya dari saat ini Euro 2 menjadi Euro 5.
Menurut Tallulembang, pengerjaan proyek tersebut memakan waktu sekitar 6 hingga 7 tahun. Dia memperkirakan enam kilang akan beroperasi secara bertahap hingga 2026. Dengan begitu, pada 2026 Pertamina tidak lagi memproduksi BBM dengan standar Euro 2.
"Setelah kita jalan semua nggak ada lagi Euro 2, 2026 itu sudah Euro 5. Terahir (beroperasi) Dumai," tandasnya.
Penyelesaian Kilang di 2024
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong PT Pertamina (Persero) untuk mempercepat penyelesaian proyek pengembangan kilang (Refinery Development Master Plan/ RDMP). Hal ini agar kapasitas produksi kilang dapat segera ditingkatkan.
"Kilang kita lagi expedite supaya bisa cepat jalan, terutama yang proyek-proyek yang revamping yang naikin kapasitas dari yang sudah ada," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/11).
Menurut Menteri Arifin, kilang yang masuk dalam program RDMP dapat beroperasi dalam 5 tahun ke depan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua. Adapun kilang RDMP yang sedang digarap Pertamina adalah RDMP Balikpapan, Cilacap, Balongan dan Dumai.
"Yang RDMP pasti mungkin, pasti bisa (beroperasi pada periode ke dua Presiden Jokowi)," ujarnya.
Proyek RDMP bisa lebih cepat beroperasi, sebab dinilainya jauh lebih sederhana ketimbang pembangunan kilang melalui proyek New Grash Root Refinery (NGR). Meski begitu, dia tetap menginginkan proyek kilang NGR berjalan.
(mdk/idr)