Kisruh eksekusi mati tak ganggu hubungan dagang dengan Brasil
Pemerintah bakal terus melihat iklim ITPC (Indonesian Trade Promotion Centre) yang ada di dua negara tersebut.
Usai diputuskannya hukuman mati terhadap sembilan pelaku penyelundupan narkoba ke Indonesia atau yang disebut 'Bali Nine' membuat hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Brasil dan Australia memanas.
Kedua negara tersebut paling vokal menentang keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengeksekusi mati warga negaranya yang masuk dalam anggota Bali Nine.
Meski hubungan politik antara Indonesia dengan kedua negara tersebut memanas, hal itu tidak serta merta mempengaruhi jalinan perdagangan internasional.
"Masalah bilateral ekonomi tidak masalah ke sana (Brasil dan Australia)," tegas Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (25/2).
Meski demikian, lanjut Nus, pihaknya bakal melihat iklim ITPC (Indonesian Trade Promotion Centre) yang ada di dua negara tersebut. "Masih ada ITPC kita di Brasil, nanti kita lihat arahan ITPC di sana," tuturnya.
Sejauh ini, tambah Nus, pihaknya belum mendapatkan laporan dari ITPC di Brasil terkait memanasnya hubungan politik antar Indonesia dan Brasil. "Tidak ada pengaruh, kalau ada mereka akan telepon kita," ucapnya.
Nus pun mengakui hingga saat ini pihaknya masih terus menjaga baik hubungan bilateral ekonomi terhadap Negeri Samba tersebut. "Kami tetap lanjutkan (hubungan dagang), tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara latin, karena mereka kan cukup besar ya," tandasnya.