Kondom Indonesia diakui di pasar dunia
Kondom Indonesia yakin bisa menguasai pasar Jepang dan China.
Anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yakni Mitra Rajawali Banjaran (MRB) tengah menjajaki kerjasama dengan PT Batan Teknologi (Batan Tekno) dalam penggunaan radioisotop untuk sterilisasi kondom.
Radioisotop adalah salah satu hasil produk pengayaan uranium Batan Tekno yang juga bisa digunakan untuk mengawetkan kondom. "Ini dalam proses dengan Batan Tekno untuk kondom kita melalui radioisotop, dan kita sudah 3 kali pertemuaan. Semua kondom RNI di proses radioisitop," ungkap Direktur Utama RNI Ismet Hasan Putro di Yogyakarta, Rabu (10/10).
Menurut cerita Ismet, kondom yang telah diproduksi melalui radioistop akan lebih steril dan tahan lama. Selama ini, kondom buatan RNI hanya bertahan 5 tahun dan setelah pakai radioisotop ini kondom tersebut akan bertahan selama 10 tahun.
Kondom yang telah steril tersebut diyakini akan mampu bersaing di pasar Internasional. "Kita sudah diakui oleh pasar Internasional. Dengan steril ini kita akan menguasai pasar Jepang dan China," tegasnya.
Untuk kerjasama antara RNI dan Batan Tekno ini akan langsung diimplentasikan pada Desember nanti. "Paling telat Desember untuk MoU," katanya.
(mdk/noe)