Krisis 1998 buat RI masih terlilit utang hampir Rp 250 triliun
Agus mencontohkan saat krisis 1997/1998, Indonesia masih terjerat utang yang sampai sekarang belum lunas karena begitu besarnya nilai pinjaman. Utang tersebut saat itu digunakan untuk menyehatkan perbankan dan menstabilkan perekonomian.
Anggota Panitia Seleksi (pansel) Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang juga Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengungkapkan pentingnya peran OJK dalam menjaga stabilitas keuangan Indonesia. Ketidakstabilan niscaya membuat munculnya krisis ekonomi yang merugikan negara sangat besar.
Agus mencontohkan saat krisis 1997/1998, Indonesia masih terjerat utang yang sampai sekarang belum lunas karena begitu besarnya nilai pinjaman. Utang tersebut saat itu digunakan untuk menyehatkan perbankan dan menstabilkan perekonomian.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Apa kondisi sektor jasa keuangan nasional menurut OJK? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Apa yang menjadi fokus OJK dalam mendukung kemajuan UMKM? UMKM adalah ujung tombak perekonomian. Di tengah dinamika perekonomian dunia yang tidak menentu, perekonomian Indonesia tumbuh sangat baik di atas 5 persen, tapi tentu harus terus menemukan sumber-sumber ekonomi baru. Salah satunya dengan UMKM dan juga di daerah. Literasi keuangan sebagai pondasi pemberdayaan UMKM,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya pada acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) ke-2 di Pontianak, Selasa (29/8).
"Bahkan saat sudah 20 tahun masih menyisakan utang besar," ujarnya saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (13/3).
Agus mengungkapkan setidaknya masih ada utang senilai sekitar Rp 250 triliun untuk memperbaiki ekonomi usai krisis '98. "Pendanaan yang dikeluarkan negara untuk menyehatkan perekonomian Indonesia tahun 97/98 itu masih ada Rp 195 triliun ditambah Rp 49 triliun surat utang dari penyehatan perbankan dan ekonomi indonesia yang masih tercatat di buku Kemenkeu dan BI," tuturnya.
Maka dari itu, Agus menekankan pentingnya para DK OJK untuk menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia. "Sektor keuangan yang tidak sehat akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara juga akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan dan juga akan mempengaruhi makro ekonomi."
Baca juga:
Utang masuk tol sampai Rp 680,7 juta, lelaki ini dibekuk polisi
195 ASN di Purbalingga terbelit utang bank
Utang Rp 4,2 M ke pemasok, RS Simeulue Aceh tak disuplai obat-obatan
Punya utang Rp 64 miliar, Pelni terancam tak dapat pekerjaan 2 tahun
Sri Mulyani bongkar amburadulnya anggaran, tak bisa lepas dari utang