Kritik Menko Rizal soal proyek listrik 35.000 MW perlu diperhatikan
ICW: Jangan karena mau ngejar rasio elektrifikasi 80 persen menjadi 90 persen, tapi dengan produk 'abal-abal'

Indonesia Corruption Watch (ICW) menganggap sikap Menteri Koordinator bidang Maritim Rizal Ramli kurang tepat saat bersitegang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Di balik kejadian itu, pemerintah dirasa perlu memberikan perhatian terkait kritik Rizal Ramli atas mega proyek listrik 35.000 Mega Watt (MW).
"Jadi memang kritikan Rizal Ramli menurut saya sebagai Menko, walaupun dia overlap ke Menko yang lain misalnya, itu patut dicatat oleh pemerintah misalnya terkait kebijakan pembangkit listrik 35.000 MW," ujar Koordinator Divisi Research ICW Firdaus Ilyas di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (20/8).
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kenapa Ridwan Kamil memberikan anggaran untuk RW di Jakarta? Usulannya tersebut agar warga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian di wilayahnya masing-masing. "Masa Bandung bisa, Jakarta nggak? Apa yang terjadi? RW-RW warganya ikut mikirin mendesain sendiri wilayahnya. Coba bayangkan," jelasnya.
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
-
Kenapa Ridwan Kamil mengingatkan Presiden Jokowi tentang pembangunan IKN? Dalam Rapat Koordinasi Nasional IKN, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku pernah mengingatkan Presiden RI Joko Widodo tentang kompleksitas dalam membangun ibu kota negara baru.
-
Kapan Ridwan Kamil akan menerapkan program pemberian anggaran untuk RW? Salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 sampai Rp200 juta, kata RK di Jakarta Timur, yang dikutip (8/9).
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
Menurutnya, pemerintah harus mengingat paket program percepatan listrik (fast track programme/FTP) 10.000 MW tahap I dan II yang tak terealisasi di era kepemimpinan SBY. Karena spesifikasi infrastruktur dalam paket 10.000 MW tersebut bermasalah dan menjadikan proyek listrik itu gagal.
"Penyebabnya, waktu 10.000 MW pertama itu kan bedol desa dari China dibawa ke sini semua," jelasnya.
Firdaus menilai, pemerintah perlu mencermati dengan benar desain proyek listrik 35.000 MW. Mulai dari pendanaan hingga suplai energi primernya.
"Jangan karena mau ngejar rasio elektrifikasi 80 persen menjadi 90 persen, tapi dengan produk 'abal-abal'. Kan Jokowi targetnya tidak hanya mengejar fisik, tapi juga kualitas. Monumen tapi barang rongsokan apa gunanya," tutup Firdaus.
Sebelumnya, Rizal Ramli mengkritisi proyek listrik gagasan pemerintah yang dinilai tidak realistis jika dicapai dalam waktu lima tahun. Mengingat saat ini kondisi perekonomian Indonesia sedang tidak stabil.
Baca juga:
Rizal Ramli bakal evaluasi megaproyek listrik andalan Jokowi
ESDM beri sinyal bakal revisi program pembangkit listrik 35.000 MW
Jokowi sentil Rizal Ramli karena pesimis soal target 35 ribu MW
Pemerintah pecayakan PT JRG untuk izin panas bumi
Sikap kritis Rizal Ramli pertanyakan target Jokowi, benar atau salah
Menteri ESDM: Program 35.000 MW, keharusan untuk hindari kegelapan