Kuartal I-2016, laba BNI tembus Rp 2,97 triliun
Penyaluran kredit BNI juga tumbuh 21,2 persen di periode yang sama.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat laba bersih sebesar Rp 2,97 triliun di kuartal I-2016. Angka ini tumbuh 5,5 persen dibanding laba yang diraih pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni mengungkapkan, kinerja BNI pada Kuartal I-2016 tersebut diraih pada saat sektor-sektor utama perekonomian Indonesia mulai bergerak terutama sektor infrastruktur.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Siapa yang menjabat sebagai Direktur Utama BNI? Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, eksistensi turnamen ini yang konsisten diselenggarakan dan mengundang Para Pemain Golf Top dari seluruh Dunia, telah mendorong BNI untuk terus mendukung kegiatan ini dan berkomitmen sebagai Title Sponsor terhadap Indonesian Masters 2023.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
"Kita berharap hingga akhir tahun, proyek-proyek infrastruktur akan menjadi faktor utama yang turut mendorong sektor lain, sehingga penyaluran kredit pun akan merata," ucap Baiquni di Jakarta, Selasa (12/4).
Laba bersih BNI terbentuk dari Pendapatan Bunga Bersih (NII) yang naik 13,3 persen dari Rp 6,09 triliun pada Kuartal I 2015 menjadi Rp 6,91 triliun pada Kuartal I 2016. Hal ini menunjukkan kualitas kinerja perkreditan BNI dan tetap menjaga net interest margin (NIM) di level 6,1 persen.
Laba juga ditopang dari Pendapatan Non-Bunga Kuartal I 2016 yang naik 16,4 persen, dari Rp 1,90 triliun pada Kuartal I 2015 menjadi Rp 2,22 triliun pada Kuartal I 2016. Angka ini didukung oleh kenaikan fee based income dari trade finance, pengelolaan rekening, bisnis kartu, transaksi ATM, dan sumber pendapatan non-bunga lainnya.
Selain itu, penyaluran kredit BNI juga tumbuh hingga dua digit, yaitu mencapai 21,2 persen dari Rp 269,51 triliun pada Kuartal I-2015 menjadi Rp 326,74 triliun pada Kuartal I-2016.
Beberapa sektor menjadi tumpuan pertumbuhan kredit BNI, baik dari sektor business banking maupun sektor consumer business, di mana alokasi penyaluran kredit terbesar atau 71,7 persen dari total kredit, dicairkan untuk sektor business banking.
Kredit ke sektor business banking meningkat 22,7 persen dari Rp 190,95 triliun menjadi Rp 234,22 triliun. Salah satu sektor yang menjadi penopang naiknya kredit di sektor business banking adalah kredit ke sektor Konstruksi yang tumbuh 127,5 persen dari Rp 2,63 triliun menjadi Rp 5,99 triliun pada Kuartal I-2016.
Sementara itu, untuk kredit ke sektor consumer business, BNI mencatat pertumbuhan sebesar 9,8 persen dari Rp 52,53 triliun menjadi Rp 57,65 triliun.
Baca juga:
Genjot ekonomi desa, BNI terbitkan kartu ATM untuk petani
BNI bakal perluas bisnis ke Myanmar
BNI, bank pencipta mata uang Indonesia
Bermodal Rp 10 juta, BNI bank pertama lahir usai Indonesia merdeka
BNI turunkan suku bunga kredit di bawah 10 persen bulan depan
Tol Surabaya-Mojokerto beroperasi, konsumen bisa pakai BNI TapCash
Ini penjelasan 3 bos bank BUMN soal pinjaman ke China Rp 40 triliun