Kuartal III-2018, pertumbuhan ekonomi NTB masih lesu
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami penurunan sebesar 13,9 persen pada kuartal III-2018. Hal ini dipengaruhi oleh bencana alam gempa yang terjadi di daerah tersebut pada Agustus lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami penurunan sebesar 13,9 persen pada kuartal III-2018. Hal ini dipengaruhi oleh bencana alam gempa yang terjadi di daerah tersebut pada Agustus lalu.
"NTB, tumbuh negatif 13,95 persen karena gempa dan terjadi penurunan produksi Amman (PT Amman Mineral Nusa Tenggara)," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (5/11).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
Suhariyanto mengatakan, penurunan pertumbuhan ekonomi ini kemudian membuat pertumbuhan ekonomi Bali dan Nusa Tenggara secara keseluruhan turut menurun sebesar 0,65 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Suhariyanto melanjutkan, struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia secara spasial pada pada kuartal III-2018 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa. Wilayah ini memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 58,57 persen.
"Kuartal ini seperti kita lihat pertumbuhan ekonomi secara spasial masih didominasi Pulau Jawa. Sementara didaerah lain tetap tumbuh meski tak sebesar Pulau Jawa," jelasnya.
Adapun pertumbuhan ekonomi per pulau menurut data BPS secara rinci adalah Jawa 5,74 persen, Sumatera 4,72 persen, Kalimantan 3,45 persen, Sulawesi 6,74 persen, Maluku dan Papua tumbuh 6,87 persen. Kemudian Bali dan Nusa Tenggara tumbuh negatif 0,65 persen.
"Masing masing daerah ini memberi kontribusi antara lain Jawa memberi kontribusi 58,57 persen, Sumatera 21,53 persen, Kalimantan kontribusi 8,07 persen, Sulawesi kontribusi 6,28 persen, Maluku dan Papua sebesar 2,15 persen dan Bali dan Nusa Tenggara 3,04 persen," tandasnya.
Baca juga:
Satu relawan PMI gugur dalam misi kemanusiaan pemulihan gempa Lombok
Wapres JK targetkan pembangunan hunian tetap bagi korban gempa NTB rampung Maret 2019
Wapres JK tinjau rekonstruksi dan rehabilitasi bangunan di NTB usai dilanda gempa
Produser Upin dan Ipin sumbang Rp 542 juta untuk korban gempa bumi di NTB
BNPB: Hingga Agustus 2018 terjadi 1999 bencana, ribuan orang tewas