Kunjungan Rest Area Jalur Cikampek Naik 30 Persen Saat Natal dan Tahun Baru
Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) mencatat terjadi peningkatan sebesar 30 persen jumlah kunjungan ke rest area saat periode Natal dan Tahun Baru 2021. Angka ini lebih baik jika dibandingkan periode Nataru 2020.
Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) mencatat terjadi peningkatan sebesar 30 persen jumlah kunjungan ke rest area saat periode Natal dan Tahun Baru 2021. Angka ini lebih baik jika dibandingkan periode Nataru 2020.
Ketua Umum Aprestindo, R Widie Wahyu mengatakan, peningkatan tersebut terjadi untuk di rest area jalur Cikampek saja. Sementara untuk rest area jalur Tanggerang - Merak peningkatannya hanya sekitar 15 persen atau setengah dari jalur Cikampek.
-
Apa yang terjadi di Rest Area KM 86.B Cipali Subang? Semburan api yang terjadi di rest area KM 86.b Tol Cipali, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dikabarkan padam.
-
Dimana saja rest area di tol Medan-Kisaran? Rest area sepanjang tol Medan-Kisaran menawarkan berbagai layanan seperti toilet yang bersih, area makan, dan minimarket.
-
Kapan Rest Area Kledung ramai dikunjungi? Saat musim panen, pengunjung bisa menyaksikan aktivitas para petani memetik daun teh.
-
Apa yang ditemukan di SPBU nakal di rest area KM 42 Tol Japek? “Pada pompa ukur BBM di SPBU ini diduga terpasang alat tambahan berupa switch/jumper yang dapat mempengaruhi hasil penakaran atau mempengaruhi jumlah volume cairan BBM yang diterima".
-
Di mana Rest Area Kledung berada? Dikutip dari Sumbingsegar, rest area Kledung diapit oleh Gunung Sumbing dan Sindoro.
-
Kapan semburan api di Rest Area KM 86.B Cipali Subang berhenti? Berdasarkan informasi di lapangan, api tersebut sudah tidak tampak sejak, Selasa (4/7) pagi lalu.
"Yang saya rasakan untuk Nataru kali ini ada peningkatan di Rest Area. Tapi tidak rata setiap hari," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Minggu (2/1).
Dia mengatakan, jumlah pengunjung rest area selama periode Nataru 2021 tengah bergeser polanya. Dari sebelumnya jumlah kunjungan ramai pada saat Sabtu - Minggu atau di weekend, kini menjadi hari-hari biasa atau weekday.
"Mungkin ada perubahan perilaku pengguna jalan, karena takut pembatasan, keramaian di tempat wisata, atau karena ada larangan cuti di periode natal dan tahun baru," kata dia.
Mengutip catatan survey Kementerian Perhubungan, diperkirakan potensi pergerakan masyarakat di Jawa dan Bali sekitar 11 juta orang yang akan melakukan perjalanan saat Nataru. Sementara potensi pergerakan masyarakat di wilayah Jabodetabek sebanyak 2,3 juta orang.
Daerah asal kedatangan terbanyak berasal dari Jabodetabek, yakni sebanyak 2,3 juta orang atau sekitar 21,8 persen. Diikuti Jawa Tengah 20,2 persen atau 2,2 juta orang, Jawa Timur 19,7 persen atau 2,1 juta orang, Jawa Barat non-Jabodetabek 19,3 persen atau 2,1 juta orang, Bali 7,4 persen atau 794 ribu orang, Banten non-Jabodetabek 6 persen atau 643 ribu orang, dan Yogyakarta 5,6 persen atau 605 orang.
Sementara daerah tujuan terbanyak untuk perjalanan orang dari Jawa dan Bali antara lain; Jabodetabek 22,9 persen atau sekitar 2,5 juta orang, menuju Jawa Tengah 19,5 persen atau sekitar 2,1 juta orang, menuju Jawa Barat 18,5 persen atau sekitar 2 juta orang, menuju Jawa timur 16,6 persen atau sekitar 1,8 juta orang, menuju Yogyakarta 5,8 persen atau 624 ribu orang.
Adapun daerah tujuan terbanyak untuk perjalanan orang dari Jabodetabek adalah menuju Jabodetabek 33 persen atau 757 ribu orang. Selanjutnya, menuju Jawa Barat 19,5 persen atau 448 ribu orang, menuju Jawa Tengah 17,9 persen atau 411 ribu orang, menuju Yogyakarta 6,7 persen atau sekitar 155 ribu orang, dan menuju Jawa Timur 5,2 persen atau 119 ribu orang.
Baca juga:
Libur Natal dan Tahun Baru, Rest Area dan Lokasi Wisata Bakal Jadi Tempat yang Padat
Disebut yang Terindah se-Indonesia, Rest Area di Salatiga Ini Dijadikan Tempat Wisata
Meski Ada Larangan Mudik, Rest Area Tol di Jabodetabek Tetap Ramai
Rest Area Rugi Rp2 Miliar Imbas Larangan Mudik
Penjualan Rest Area Turun 95 Persen Imbas Larangan Mudik
Curhat Pedagang Rest Area Terdampak Pelarangan Mudik, Pendapatan Hanya Rp20.000