Laba Bank Muamalat tembus Rp 322 miliar di semester I 2013
Sepanjang semester I, Bank Muamalat mengakui banyak menjalankan persiapan untuk melantai di bursa.
Bank Muamalat mencatat laba sebesar Rp 372,2 miliar (Juni 2013), naik signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 246,05 miliar (Juni 2012).
"Pada periode tersebut pula, aset tercatat sebesar Rp 47,92 triliun atau meningkat 46,6 persen secara tahunan dari posisi semester I 2012 Rp 32,69 triliun," kata Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin dalam berita tertulis yang diterima merdeka.com, Sabtu (24/8).
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kapan BRI pertama kali melakukan penawaran umum perdana (IPO)? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023. BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811,7 miliar lembar saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Apa tujuan dari kolaborasi BRI dan BEI dalam menyelenggarakan seminar tentang IPO? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
Dari sisi pembiayaan yang disalurkan, mencapai Rp 38,11 triliun atau tumbuh 47,9 persen dari Rp 25,77 triliun dalam periode setahun. Tingkat pembiayaan bermasalah (NPF-nett) terjaga pada level 1,86 persen (nett) atau berkurang dari periode yang sama tahun lalu yaitu 1,94 persen (nett).
Dari aspek penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat mencapai Rp 35,61 triliun atau naik 38,85 persen dari Rp 25,65 triliun (yoy). Pertumbuhan DPK diikuti dengan pertumbuhan dana ritel dari produk-produk Tabungan (Saving Accounts) yang mencapai 31,8 persen menjadi Rp 9,47 triliun.
"Produk Tabungan Muamalat Prima memiliki kontribusi terbesar dalam peningkatan DPK ritel," kata Arviyan. Total dana yang dihimpun dari produk tabungan premium ini meningkat sangat signifikan menjadi Rp 1,43 triliun, dari posisi semester I 2012 yang hanya Rp 4,1 miliar.
Tingginya pertumbuhan tabungan tidak lepas dari kontribusi perluasan jaringan dan e-channel Bank Muamalat. Sepanjang semester I 2013, Bank Muamalat menambah 23 kantor kas berjalan (mobile branch) sehingga jumlahnya menjadi 53 unit dan rencananya akan ditambah hingga sekitar 64 unit hingga akhir tahun.
Mobile branch ditebar dengan distribusi merata, termasuk di Kawasan Indonesia Timur (KTI) seperti Manado, Gorontalo, Makassar, Jayapura, Timika dan Kupang guna meningkatkan akuisisi nasabah. Mobile branch melengkapi 453 kantor layanan di penjuru Indonesia serta 1113 unit ATM Muamalat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sepanjang semester I, Bank Muamalat mengakui banyak menjalankan persiapan untuk melantai di bursa. Aksi korporasi yang dilakukan dalam bentuk right issue dan secondary public offering ini ditargetkan dapat menghimpun dana senilai Rp 1,5 triliun.
Kedua agenda tersebut melengkapi aksi korporasi sebelumnya dalam rangka memperkuat struktur permodalan, diantaranya penerbitan Sukuk Subordinasi Berkelanjutan sebesar Rp 1,5 triliun yang tahun 2012 dan Semester I 2013.
"Kami optimis right issue dan secondary public offering akan terealisasi setidaknya pada kuartal terakhir tahun 2013," tutup Arviyan.
(mdk/noe)