Lewat Sipindo, petani bisa cek harga terkini hingga kesuburan tanah
Aplikasi Sipindo diharapkan mampu memberikan jawaban untuk membantu para petani dalam menyelesaikan masalah yang sering dihadapi. Fitur-fitur yang disajikan secara realtime dan akurat sehingga petani bisa langsung mengakses informasi yang dibutuhkan terkait profil petani di wilayah lain.
Perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) atau dikenal dengan 'Cap Panah Merah' menjalin kerja sama dengan lembaga nirlaba Promoting Rural Income through Support for Markets in Agriculture (PRISMA). Kolaborasi ini menghasilkan aplikasi Sipindo (Sistem Aplikasi Petani Indonesia) untuk medukung kemajuan sektor pertanian di Indonesia.
"Kami bangga dapat meluncurkan aplikasi Sipindo yang diharapkan dapat memudahkan para pemangku kepentingan di sektor pertanian hortikultura dan para petani," kata Managing Director Ewindo, Glenn Pardede dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/4).
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
-
Apa itu petir? Secara proses, petir merupakan peristiwa pelepasan listrik yang ditimbulkan lantaran ketidakseimbangan badai awan dan permukaan Bumi.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Persebaya bertanding melawan Persita? Bermain di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Jumat (23/2/2024), Tim Bajul Ijo, julukan persebaya, berhasil menahan imbang Persita dengan skor 1-1.
Dalam aplikasi ini, Ewindo bersinergi dengan stakeholder terkait mulai dari pemerintah, swasta hingga lembaga nirlaba asing yang memiliki kesamaan visi untuk mendukung kemajuan industri pertanian khususnya sektor hortikultura di Indonesia. Pada tahap awal aplikasi ini akan menyasar kepada 1.000 petani, diharapkan dalam tiga tahun ke depan dapat menyasar 10.000 petani.
Menurutnya, saat ini petani di Indonesia masih mengalami berbagai hambatan dalam mengembangkan usahanya, mulai kendala hama dan penyakit tanaman, kendala perubahan iklim, kesulitan dalam mengakses pasar, permainan harga oleh para tengkulak dan kurangnya penerapan pola diversifikasi tanaman karena petani di Indonesia masih memiliki kecenderungan menanam satu komoditi yang sama disaat harga bagus.
Aplikasi Sipindo diharapkan mampu memberikan jawaban untuk membantu para petani dalam menyelesaikan masalah yang sering dihadapi. Fitur-fitur yang disajikan secara realtime dan akurat sehingga petani bisa langsung mengakses informasi yang dibutuhkan terkait profil petani di wilayah lain, harga dan tren permintaan komoditas di pasaran, tata cara penanganan hama dan penyakit tanaman, pola dan musim tanam, estimasi waktu panen dan perkiraan jumlah produksi, prakiraan iklim dan cuaca hingga forum jual beli hasil panen dari pedagang pasar tradisional hingga retail modern untuk mengantisipasi permainan harga oleh para tengkulak.
"Petani pun dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah agar lebih hemat dalam menggunakan pupuk."
Manajer Portfolio PRISMA, Prajwal Shahi mengaku senang bisa bermitra dengan Ewindo yang menjadi pioneer dalam mengembangkan teknologi mutakhir yang dapat memberikan layanan produk dan jasa terbaik kepada petani. "Kami harap aplikasi ini dapat membantu petani Indonesia dalam mengakses informasi dan pengetahuan pertanian secara realtime dan akurat.”
Selain petani, mitra penyuluh dan pedagang memang juga dapat menggunakan aplikasi Sipindo ini. Keuntungan bagi mitra penyuluh adalah mendapatkan informasi yang dibutuhkan petani sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam menganalisa suatu masalah yang dihadapi kemudian segera memberikan solusi serta penyuluhan dengan cepat dan tepat kepada masing-masing petani.
Sementara, pedagang bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk mencari dan membeli produk produk pertanian sesuai kebutuhan mereka. Diharapkan, volume perdagangan produk pertanian melalui aplikasi digital juga bisa meningkat, sekaligus memberi keuntungan yang lebih baik untuk petani dan pedagang.
Baca juga:
BI hembuskan wacana pembentukan bank pertanian
Tak perlu impor, kebutuhan cangkul RI bisa dipenuhi Krakatau Steel
Pengamat: Karena alih fungsi lahan, bulir padi menjadi kecil-kecil
Jokowi tak mau reforma agraria dikenal hanya program bagi-bagi lahan
Mentan Amran: 4 juta lahan tidur di Indonesia, bisa beri makan Asia