Lindungi Aset Negara, Kemenkeu Siapkan Triliunan untuk Asuransi 1.862 Gedung
Kementerian Keuangan menyiapkan dana triliunan untuk mengasuransikan 1.862 barang milik negara (BMN) mulai September mendatang. Asuransi ini dilakukan untuk melindungi barang negara terutama gedung agar memiliki jaminan ketika terjadi suatu bencana.
Kementerian Keuangan menyiapkan dana triliunan untuk mengasuransikan 1.862 barang milik negara (BMN) mulai September mendatang. Namun, tidak disebutkan berapa anggaran tepatnya untuk program asuransi ini.
Direktur Barang Milik Negara Kemenkeu, Encep Sudarwan, mengatakan program Asuransi Barang Milik Negara (ABMN) ini diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan dan akan segera diimplementasikan dalam 3 tahapan.
-
Dimana Asuransi Bisnis membantu perusahaan? Perlindungan ini dapat mencakup kerugian atau kerusakan properti. Tanggung jawab hukum, kecelakaan, dan berbagai risiko lainnya yang dapat mempengaruhi kelangsungan operasional bisnis.
-
Bagaimana asuransi PPWT memberikan perlindungan dari risiko pasar dan inflasi? Selain itu, ada keunggulan perlindungan dari risiko pasar dan inflasi.
-
Apa itu Asuransi Lentera? Asuransi LENTERA merupakan produk Asuransi Berjangka atau term life yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam kehidupan para pemegang polis dan orang tercinta.
-
Kenapa memiliki asuransi bisa membuat hidup lebih tenang? Memiliki asuransi sedari dini dapat membantumu terhindari dari hal-hal buruk yang tak diingini. Selain itu, asuransi juga bisa membuat kehidupan lebih tenang berkat kegunaannya yang mengcover berbagai biaya tak terduga, seperti perawatan rumah sakit, kecelakaan, dan sebagainya.
-
Bagaimana Asuransi Tri Pakarta meningkatkan kinerjanya? Nasabah dan mitra semakin percaya dengan Tri Pakarta. Hal ini tentu akan menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan yang terbaik,” kata Koen Yulianto.
-
Siapa yang mengeluarkan Asuransi Lentera? Tahukah Anda jika BRI Life, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), melalui anak perusahaan, telah menghadirkan Asuransi LENTERA?
"Ada 1.862 bangunan gedung tersebar di seluruh Indonesia, dari pajak, bea cukai, perbendaharaan, BKF dan lainnya. Launching Agustus, pelaksanaan September," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/7).
Encep mengatakan, asuransi ini dilakukan untuk melindungi barang negara terutama gedung agar memiliki jaminan ketika terjadi suatu bencana. "Mengamankan barang milik negara dan menjamin kalau terjadi bencana, penggantiannya gimana. Supaya tidak melalui proses lama," jelasnya.
Asuransi BMN tersebut nantinya akan ditangani oleh perusahaan konsorsium asuransi yang tergabung dalam Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI). Sejauh ini sudah ada sebanyak 58 perusahaan asuransi terdiri dari 52 asuransi umum dan 6 reasuransi.
"Konsorsium, sudah dibuat ada 58 asuransi. 52 asuransi umum, 6 reasuransi. Kami tidak menentukan siapa yang boleh dan tidak. Kita buat syarat ketentuan berdiskusi dengan OJK. Kami ingin pastikan ini asuransi yang sudah memenuhi syarat, sehat. Kami tidak menentukan perusahaan asuransi mana, mereka yang menentukan," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menambahkan, dalam hal asuransi BMN ini pemerintah hanya mengasuransikan gedung bukan tanah. Sebab, harga tanah bisa berubah namun harga gedung akan tetap bahkan menurun.
"Tanah tidak asuransi, gedung yang asuransi. Tapi saat ini sedang dalam tahap audit BPK. Setelah itu, baru tahu persis nilai gedung yang akan diasuransikan. Untuk piloting, kita pilih Kemenkeu karena dekat sama kita," jelasnya.
Baca juga:
7 Tips Jeli Memilih Asuransi Unit Link dari Hanwha Life
DPR Minta OJK Sehatkan Industri Asuransi Dalam Negeri
Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Indonesia Tembus Rp62,23 Triliun di Kuartal 1-2019
Chubb Gelontorkan Rp750 Juta Bangun Gedung Sekolah Terdampak Bencana di Sulawesi
Hoaks Struk Tol Hilang Tak Dapat Asuransi, Ini Penjelasan Jasa Marga
Asuransi BRI Life Siapkan 15.000 Polis untuk Pemudik Lebaran
Askrindo Beri Asuransi Peserta Mudik Gratis BUMN, Total Nilai Tanggungan Rp29 M