LPKR Diproyeksi Raup Pendapatan 2022 Rp17 Triliun dan Laba Rp233 Miliar
Kinerja PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) pada 2022 diproyeksi terus meningkat. Berdasarkan data konsensus analis di Bloomberg pada Jumat (28/1), LPKR disebut akan membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp14,93 triliun pada 2022.
Kinerja PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) pada 2022 diproyeksi terus meningkat. Berdasarkan data konsensus analis di Bloomberg pada Jumat (28/1), LPKR disebut akan membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp14,93 triliun pada 2022.
Estimasi pendapatan tersebut naik dari proyeksi pendapatan pada 2021 yang sebesar Rp13,82 triliun dan realisasi pada 2020 yang senilai Rp11,96 triliun. Selain itu, LPKR diperkirakan akan membukukan EBITDA sebesar Rp3,78 triliun dengan laba bersih Rp75,96 miliar pada 2022.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Di mana gatot dan tiwul Fera laris di pasaran? Menariknya, produk gatot dan tiwul Fera tidak hanya menjangkau pasar lokal. Olahan singkong yang bisa diproduksi dengan biaya minim itu laris di pasar Asia hingga Eropa.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
Analis Ciptadana Sekuritas, Yasmin Soulisa juga memprediksi, LPKR mampu menumbuhkan pendapatan menjadi Rp17,1 triliun pada 2022, dengan perolehan laba bersih Rp233 miliar.
"Pendapatan LPKR turut ditopang penjualan apartemen dan rumah tapak yang sudah dibangun. Diperkirakan LPKR memiliki persediaan properti Rp1,2 triliun," jelasnya, Rabu (2/2).
Optimistis Raup Pra Penjualan 2022 Rp 5,2 T
CEO LPKR, John Riady menyampaikan bahwa pada tahun ini, LPKR optimistis mampu kembali meningkatkan kinerja bisnis propertinya. LPKR menargetkan pra penjualan tahun 2022 mencapai Rp5,2 triliun, naik 5 persen dari realisasi Rp4,96 triliun pada 2021.
Untuk mendukung pencapaian target pra penjualan tersebut, LPKR berencana untuk terus meluncurkan klaster baru produk rumah tapak baru dengan harga terjangkau, melakukan penetrasi pasar yang lebih luas ke segmen high income dan apartemen mid-rise, serta meningkatkan permintaan terhadap unit apartemen siap huni.
"Kami melihat industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan. Ke depan, sektor properti masih sangat prospektif mengingat rasio kepemilikan rumah yang masih rendah di Indonesia," ujar John.
"Pendapatan per kapita masyarakat yang semakin meningkat dan fasilitas perbankan untuk pembiayaan kepemilikan rumah dengan bunga yang terjangkau membuat bisnis properti juga semakin bertumbuh," tegasnya.
(mdk/bim)