Luhut: Isu Perubahan Iklim Sangat Penting, Jika Suhu Bumi Naik Pulau Kita Tenggelam
Maka, beralih menggunakan energi yang ramah lingkungan menjadi solusi yang tidak lagi bisa ditawar. Hanya saja, dana pemerintah untuk melakukan transisi terbatas.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan isu perubahan iklim sangat penting bagi Indonesia. Menghangatnya suhu bumi bisa membuat sejumlah wilayah di Indonesia tenggelam, karena secara geografis merupakan negara kepulauan.
"Indonesia ini negara kepulauan, kalau banyak masalah, temperatur bumi naik, itu akan membuat pulau-pulau kita juga jadi tenggelam," kata Luhut di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (17/3).
-
Bagaimana PHE menekan emisi karbon? PHE terus berkomitmen untuk menekan emisi karbon antara lain melalui implementasi enam pilar dekarbonisasi perusahaan yaitu energy demand & efficiency, gas recovery & asset integrity, low carbon power, low carbon heat, Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), serta offsetting melalui natural based solution.
-
Bagaimana Pertamina ingin mengurangi emisi karbon? Karena dengan mencampur 35 persen dalam diesel bioenergi, maka kita bisa menghemat neraca perdagangan kita yang selama ini import, kita kurangi sebesar Rp 122 triliun pertahun. Dan ini bisa menurunkan emisi 28 juta tonCO2 emision pertahun.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana PIS menekan emisi karbon di tahun 2023? Keberhasilan ini, kata Aryo, dilakukan dengan melakukan 9 langkah utama yang terbagi dengan 3 kategori yakni, upaya menekan emisi CO2 dengan Greenhouse Gases (GHG) atau pencegahan efek rumah kaca, Non Greenhouse Gases untuk emisi non karbon, dan penekanan emisi melalui pelestarian ekosistem atau Nature and Ecosystem Based Solutions (NEBS).
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk menjadi pemain utama penyimpanan karbon di Indonesia? Kesiapan Pertamina dibuktikan melalui program Carbon Capture Utilisation Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation Storage (CCUS).
Maka, beralih menggunakan energi yang ramah lingkungan menjadi solusi yang tidak lagi bisa ditawar. Hanya saja, dana pemerintah untuk melakukan transisi terbatas. Anggaran untuk penanganan perubahan iklim dari APBN sejak tahun 2018 hingga 2020 hanya Rp102,56 triliun. Sementara kebutuhan dana sejak 2020-2030 mencapai Rp343,6 triliun.
"Kalau kita lihat anggaran perubahan iklim hanya ada Rp102 triliun atau 4,3 persen. Padahal kita butuh Rp343 triliun, jadi angka ini memang kurang," kata Luhut.
Selisih dana tersebut yang ditawarkan pemerintah kepada para investor untuk melakukan kerja sama.
Di sisi lain, pemerintah saat ini telah berupaya melakukan sejumlah kebijakan yang membuat suhu bumi menghangat. Di antaranya menetapkan ketentuan terkait nilai ekonomi karbon, tarif karbon dan pajak karbon. Semua ini tengah disusun dan dipersiapkan kementerian terkait secara terpadu.
"Kebijakan nilai ekonomi karbon saya kita sudah kita susun secara terpadu di semua kementerian dan ini saya kita bagus dan penting untuk dipahami karena kita betul-betul ingin main di sini," kata dia.
Luhut menjelaskan, potensi proyek pembangunan energi baru terbarukan di Indonesia masih sangat besar. Totalnya mencapai 437,6 gigawatt (GW), terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Arus dan Gelombang (17,9 GW), geothermal (23,9 GW), bioenergi (6,8 GW), tenaga angin (60,6 GW), PLTA (95,6 GW) dan solar atau matahari (207,8 GW).
Sementara itu, kapasitas yang baru terpasang baru 10,4 GW, atau hanya 2,5 persen saja. Rata-rata pemanfaatan potensinya juga masih di bawah 10 persen. Terutama untuk pembangkit listrik tenaga arus dan gelombang laut yang belum dimanfaatkan sama sekali.
Baca juga:
3 Fakta Menarik Candi Darling, Aksi Anak Muda Tanam Pohon di Situs Warisan Sejarah
Mahasiswa Doktoral IPB: 30 Primata Punah di 2050, Dampak Perubahan Iklim Kian Nyata
Pupuk Indonesia Gandeng Rekosistem Tekan Emisi Karbon
Tantangan Realisasi Ekonomi Hijau di RI
Indonesia Tetapkan Ekonomi Hijau Sebagai Strategi Transformasi Jangka Panjang
Perubahan Iklim Ancaman Nyata Dunia Setelah Virus Corona