Luhut Siapkan Paket Wisata Domestik guna Minimalisir Kerugian Akibat Virus Corona
Luhut menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang memberikan diskon tiket pesawat penerbangan ke tiga destinasi wisata yang mengalami penurunan jumlah wisatawan, seperti Bali, Sulawesi Utara, dan Bintan.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyiapkan tiga paket wisata domestik untuk antisipasi menurunnya kunjungan wisatawan ke Bali, Sulawesi Utara dan Bintan akibat virus corona.
"Kita bikin dari kementerian pariwisata membuat paket-paket wisata untuk domestik, mengurangi kerugian inilah (virus corona)," tegasnya di Jakarta, Senin (10/2).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Luhut menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang memberikan diskon tiket pesawat penerbangan ke tiga destinasi wisata yang mengalami penurunan jumlah wisatawan, seperti Bali, Sulawesi Utara, dan Bintan.
"Efektifnya saya nggak tahu, tapi saya kira segera, mereka sudah kerja kok, itu perintah presiden kemarin, dari pada kosong dikasih saja (diskon)," tandasnya
Luhut berharap wabah virus Corona tidak menjangkiti masyarakat Indonesia yang berimbas kerugian di sektor pariwisata.
"Kita belum tahu, kita hitung suspect banyak dari kemarin tapi kita harap janganlah," pungkasnya.
Erick Thohir Mulai Khawatir Virus Corona Bakal Hambat Investasi Asing ke RI
Menteri BUMN, Erick Thohir mengakui bahwa dampak virus corona yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China bakal melebar sampai ke keputusan investasi asing di Indonesia. Pemerintah sendiri mulai was-was kalau penyebaran epidemi corona ini bakal menunda investasi asing yang sudah direncanakan masuk, terutama ke Indonesia.
Contohnya saja Uni Emirat Arab. Baru-baru ini, Kementerian BUMN mendapatkan komitmen investasi dari investor di Abu Dhabi. Namun jika virus corona tetap menyebar, dirinya tidak bisa memastikan apakah komitmen investasi tersebut bakal terus berjalan.
"Jelas hubungan dagang, investasi yang kemarin misalnya Indonesia dengan Abu Dhabi sudah teken USD 18 miliar, bisa saja berhenti. Kenapa? Orang Abu Dhabi kan nggak tahu di Indonesia aman atau enggak. Bisa saja investasi ini dihold," ujar Erick dalam sambutannya di Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum, Senin (10/2).
Kesepakatan investasi yang telah dilakukan oleh Indonesia di Abu Dhabi ialah dengan Emirates Global Aluminium, yang teknologinya berasal dari China.
Tak cuma investasi. Menurut Erick, jika wabah Corona ini terus menyebar tanpa diiringi usaha pengobatan yang juga dikebut, maka dampaknya mungkin upaya membuka lapangan kerja juga akan terhambat. Pahitnya, kalau sampai supply chain terganggu, bisa-bisa target Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia pada 2045 bisa buyar.
"Nggak hanya pure kesehatan (dampaknya), apalagi kita punya target pertumbuhan ekonomi 5 persen. Kalau ekonomi kita tergerus terus, nanti mimpi 2045 mau jadi kekuatan ekonomi dunia nggak akan tercapai," kata Erick.
(mdk/idr)