Mal dan Restoran Diprediksi Kehilangan 60 Persen Pendapatan Akibat PPKM Jawa-Bali
Pemberlakuan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali akan menjadikan pengusaha mal dan restoran semakin terpuruk. Sebab, selama periode ini, jam operasional pusat perbelanjaan/mal dan restoran dibatasi hingga pukul 19.00 WIB.
Pemberlakuan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali akan menjadikan pengusaha mal dan restoran semakin terpuruk. Sebab, selama periode ini, jam operasional pusat perbelanjaan/mal dan restoran dibatasi hingga pukul 19.00 WIB.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyayangkan pembatasan jam operasional mal dan restoran yang sampai pukul 19.00 WIB saja. Padahal jam 7 malam disebutnya merupakan salah satu waktu puncak (peak hour) kunjungan ke pusat perbelanjaan.
-
Siapa yang merintis bisnis minuman sarang walet? Sebuah perusahaan ternama asal Bojonegoro berhasil menguasai pasar olahan sarang burung walet dalam bentuk minuman kemasan. Menariknya, cikal bakal minuman sarang burung walet pertama di Indonesia ini muncul dari pengalaman pribadi sang pemilik perusahaan.
-
Bagaimana Warung Bu Wartilah bisa naik kelas dan berkembang pesat? Diungkap dirinya, sejak tahun 1994 silam Wartilah sudah mengandalkan program pinjaman nasabah sampai Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk kemajuan usahanya. Menurut Wartilah, KUR benar-benar membantu dalam langkah permodalan, sehingga ia bisa membangun rumah makan seperti sekarang.
-
Bagaimana cara Bu Ratmini dan Pak Wiarji berjualan di warung? Mereka menyambut kedatangan Tedhong Telu dengan ramah. Dari warung itu bisa dilihat hamparan rumah-rumah dan ladang milik warga di bawah sana.
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Apa saja yang ditawarkan di warung ini? “Jadi warungnya ini sangat unik ya, yaitu berada di tengah sawah dan di pinggir Sungai Cihonje,” kata seorang kreator video di kanal Youtube Baraya Sumedang, dikutip Merdeka.com, Minggu (21/7) Mak Edah sedang menyiapkan api di pawon hawu untuk menggoreng bala-bala. Menyantap Jajanan di Tengah Sawah dan Pinggir Sungai Daya tarik alam khas pedesaan memang ditawarkan di warung tersebut. Menyantap jajanan akan terasa sangat syahdu, terlebih jika padi di sekitar sawah belum dipanen.Karena tempatnya yang cantik secara visual, tak jarang lokasi ini juga dijadikan sebagai spot untuk berswafoto dengan latar pemandangan hijau.
-
Apa yang dijual di warung Bu Ratmini dan Pak Wiarji? Pak Wiarji bercerita, di warung itu ia dan istrinya menjual aneka makanan dan minuman. Namun tak semua makanan bisa mereka hidangkan. Bu Ratmini mengaku sudah tidak bisa lagi memasak gorengan karena keterbatasan fisik yang ia miliki.
"Jadi dengan pembatasan ini maka pusat perbelanjaan akan kehilangan salah satu waktu puncak (peak hour) kunjungan dari pengunjung," kata Alphon kepada Liputan6.com, Selasa (12/1).
Menurut perhitungannya, peak hour pada pukul 19.00 WIB memainkan porsi pendapatan yang sangat besar bagi pengelola mal dan restoran, yakni mencapai 60 persen dari total pemasukan. "Pendapatan dari makan malam untuk restoran dan kafe bisa mencapai 60 persen dari total pendapatan," jelasnya.
Selain itu, Alphon menyoroti sektor usaha restoran dan kafe juga akan sangat terdampak akibat PSBB ini. Sebab secara aturan hanya boleh melayani makan di tempat (dine in) dengan kapasitas 25 persen saja.
"Selama ini dengan pembatasan kapasitas maksimal 50 persen saja maka restoran dan kafe masih mengalami defisit, apalagi sekarang dibatasi hanya boleh 25 persen. Maka sudah dapat dipastikan akan semakin banyak lagi restoran dan kafe yang terpuruk," tuturnya.
"Dengan pembatasan ini maka restoran dan kafe akan kehilangan bisnis makan malam," tegas Alphon.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pengusaha Mal Minta PSBB Ketat Konsisten Dievaluasi
Pengusaha Nilai Pendapatan Online Belum Mampu Samai Saat Berjualan Offline
Satgas Covid-19 Sebut Pengunjung Mal dan Restoran Turun Saat Libur Natal & Tahun Baru
Dampak Pandemi, Penjualan di Mal Turun 50 Persen
Pengunjung Mal Tak Naik Signifikan Pada Malam Tahun Baru 2021
Suasana Hari Natal di Senayan City Mall Saat Pandemi