Mandiri Sekuritas Proyeksi LPKR Raup Pendapatan Rp13,49 T & Laba Rp 229 M Tahun ini
Analis PT Mandiri Sekuritas, Robin Sutanto memprediksi, fundamental permintaan properti tetap solid pada 2022. Ini seiring dengan hadirnya sejumlah insentif seperti Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang berlaku hingga September 2022 hingga perpanjangan kebijakan uang muka 0 persen.
Analis PT Mandiri Sekuritas, Robin Sutanto memprediksi, fundamental permintaan properti tetap solid pada 2022. Ini seiring dengan hadirnya sejumlah insentif seperti Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang berlaku hingga September 2022, perpanjangan kebijakan uang muka 0 persen hingga akhir Desember 2022, dan masih terjaganya bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Emiten properti seperti PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) diproyeksi tetap mampu menumbuhkan kinerja pra penjualan dan meraih laba di 2022 seiring dengan kebangkitan industri properti tahun ini.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Di mana gatot dan tiwul Fera laris di pasaran? Menariknya, produk gatot dan tiwul Fera tidak hanya menjangkau pasar lokal. Olahan singkong yang bisa diproduksi dengan biaya minim itu laris di pasar Asia hingga Eropa.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
CEO LPKR, John Riady menyatakan, bahwa kemajuan industri properti yang merupakan salah satu lokomotif ekonomi nasional juga didukung oleh regulasi serta insentif dari Pemerintah.
"Suku bunga kredit pemilikan hunian juga mengalami penurunan sehingga turut mendorong minat pembelian melalui KPR. Dari sisi pasar, stimulus pemerintah untuk industri properti membuat konsumen lebih percaya diri untuk membeli properti," ujarnya di Jakarta, Kamis (31/3).
Melihat prospek cerah tersebut, LPKR diproyeksikan akan mampu membukukan kinerja moncer dengan torehan pendapatan sebesar Rp13,49 triliun, EBITDA Rp3,27 triliun, dan laba bersih sebanyak Rp229 miliar dalam publikasi riset oleh Mandiri Sekuritas.
Penopang Kinerja 2022
Prediksi kinerja positif LPKR tahun 2022 turut didukung oleh pembangunan perumahan dengan harga yang terjangkau di Lippo Village Karawaci dan Lippo Cikarang. Selain itu, pendapatan LPKR juga bisa bertambah dari dua anak usahanya, yakni penjualan lahan industri di PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) dan PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO).
John Riady juga menyampaikan optimismenya terkait dengan industri properti yang dipercaya semakin cerah ke depannya.
"LPKR menargetkan pra penjualan Rp5,2 triliun pada tahun 2022 yang diharapkan dapat ditopang oleh peluncuran rumah tapak terjangkau, penetrasi pasar yang juga mencakup segmen nasabah dengan penghasilan lebih tinggi, dan kenaikan permintaan untuk unit apartemen siap huni," jelasnya.
(mdk/bim)