Manfaatkan limbah rumah makan, Sepatu kulit kodok tembus pasar Eropa
Harga sepatu dari kulit kodok mencapai Rp 8 juta per buah.
Ada ada saja ide bisnis Eka Rismantara. Memanfaatkan limbah rumah makan yang menyediakan sate kodok, Eka menyulap kulit kodok menjadi sepatu.
Eka yang ditemui di gelaran Indonesia Fashion Week di JCC, Jakarta mengatakan selama ini banyak produsen menawarkan produk fesyen seperti tas, dompet, dan sepatu dengan model unik dan dibuat dari bahan berkualitas. Untuk menghasilkan produk yang menarik, mereka sering menggunakan kulit binatang sebagai bahan baku produk.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Bagaimana cara mendapatkan inspirasi? Salah satu cara menemukan inspirasi yang paling mudah adalah bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang. Saling berbagi dan bertukar pikiran tentu akan membuka wawasan dan juga ide-ide yang unik.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menjadi orang sukses? Orang yang sukses cenderung berpandangan positif terhadap segala hal.
-
Apa kunci sukses dalam hidup? Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri.
-
Apa yang dikatakan oleh kata-kata motivasi bisnis tentang keberhasilan? Kesuksesan datang dari rasa ingin tahu, konsentrasi, ketekunan, dan kritik diri.
Beberapa kulit binatang yang selama ini sering dipakai, seperti kulit ular, buaya dan sapi. Namun, masih jarang yang menggunakan kulit kodok sebagai bahan baku produk. Meski demikian, Eka memberanikan diri mencoba suatu yang baru yaitu membuat sepatu dari kulit kodok.
"Kulit kodok ini saya pakai sebagai bahan pembuatan sepatu laki-laki," ujarnya di JCC, Jakarta, Minggu (1/3).
Eka mengakui pemakaian kulit kodok masih jarang, namun dia berhasil menghasilkan produk sepatu berbeda dari yang lain. "Setidaknya itu ciri khas produk kami," katanya.
Menurut Eka, pemanfaatan kulit kodok sebagai bahan pembuatan sepatu tidak gampang. Perlu keahlian khusus dalam mengolah kulit kodok sehingga menarik dan memiliki kesan tersendiri.
Selama ini, dia mendapatkan pasokan kulit kodok dari berbagai tempat rumah makan yang menyediakan sate kodok. "Kami memanfaatkan limbah dari perusahaan makanan katak, perusahaan makanan, restoran sate swikey adanya di luar Jawa," ungkapnya.
Aneka produk fasyen yang dihasilkan itu dibanderol mulai dari Rp 4 juta - Rp 8 juta per buah. Pelanggannya pun sudah mencapai di benua Eropa. "Ekspor di Italia, Jerman, Perancis, Singapura setiap minggu," papar dia.
Adapun pengerjaannya satu sepatu hanya mencapai 10 hari dan sepenuhnya menggunakan tangan manusia. "1-10 hari, cetakannya full handmade dan kami menyediakan garansi hingga 5 tahun," ungkapnya.
Selain kulit kodok, dia juga mengatakan kulit limbah bambu sebagai bahan baku, seperti sepatu laki-laki dan perempuan.
Baca juga:
Di DO dari kampus, omzet bisnis pemuda 23 tahun kini capai Rp 182 M
Tawaran peluang usaha, manfaatkan tren anak muda
Mengintip kesuksesan strategi bisnis orang kaya dunia
Meski bekas pakai, kain tenun NTT tetap dihargai mahal
Banyak diburu orang, bisnis kain tenun Indonesia Timur menjanjikan
Kekayaan hampir Rp 1.000 triliun, ini 3 kunci sukses Warren Buffett