Maskapai India Jet Airways Terancam Bangkrut
Jet Airways telah mengoperasikan lebih dari 120 unit pesawat dengan lebih dari 600 penerbangan setiap harinya. Maskapai dengan 16 ribu karyawan ini terpaksa harus membatalkan ratusan penerbangan dan menghentikan semua penerbangan keluar dari India.
Maskapai swasta terbesar di India, Jet Airways dikabarkan telah menghentikan semua operasi penerbangan pada Rabu 17 April 2019 setelah permohonan dana daruratnya ditolak oleh kreditor.
Jet Airways diketahui memiliki utang sebesar USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 16,8 triliun (Kurs 1 Dolar = Rp 14.038) dan gagal meminjam USD 217 juta atau Rp 3,046 miliar dari kreditor.
-
Mengapa mertua Indah Permatasari mengunjungi Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
Dilansir dari laman Reuters, perwakilan Jet Airways menyatakan tidak ada pilihan lain selain menghentikan operasional penerbangan sementara.
Jet Airways telah mengoperasikan lebih dari 120 unit pesawat dengan lebih dari 600 penerbangan setiap harinya. Maskapai dengan 16 ribu karyawan ini terpaksa harus membatalkan ratusan penerbangan dan menghentikan semua penerbangan keluar dari India.
Persaingan yang ketat dengan beberapa maskapai berbiaya rendah seperti IndiGo dan SpiceJet Ltd, bersamaan dengan harga minyak yang semakin tinggi, pajak bahan bakar yang besar dan nilai Rupee yang melemah memberikan tekanan pada Jet Airways beberapa bulan terakhir.
"Karena tidak ada dana darurat dari pemberi pinjaman atau sumber lain, maskapai tidak mampu membayar bahan bakar atau layanan penting lainnya untuk menjaga operasional," tutur perwakilan maskapai.
Dua bank milik pemerintah India juga menolak memberi pinjaman senilai 4 miliar Rupee atau Rp 809 miliar kepada Jet dengan alasan ingin menghindari risiko.
Saham maskapai diketahui telah anjlok sekitar 60 persen pada tahun lalu, ditutup dengan nilai 240,50 Rupee per saham pada 16 April 2019. Jet masih memiliki kapitalisasi pasar hampir USD 400 juta.
Oleh karena itu, maskapai ini masih yakin untuk melanjutkan operasional dengan melakukan pendekatan pada investor.
Para investor dikabarkan sudah diundang untuk membahas hal ini, di antaranya perusahaan ekuitas swasta TPG Capital dan Indigo Partners, Pendanaan Investasi dan Infrastruktur Nasional (NIIF) India serta Etihad Airways, yang sebelumnya sudah memiliki saham minoritas di Jet.
Kementerian Penerbangan Sipil India turut menyatakan akan mendukung maskapai ini agar tetap beroperasi. Pemerintah berharap pada 10 Mei nanti masalah ini akan terselesaikan.
Sementara, dengan dihentikannya Jet Airways membuat banyak karyawan dikeluarkan dari pekerjaannya. Sebelumnya, mereka tidak diberikan gaji berbulan-bulan. Tingkat pengangguran pun meningkat.
"Kami telah memohon kepada semua orang, termasuk perdana menteri," kata Asim Valiani, wakil presiden serikat pilot utama Jet, National Aviators 'Guild.
"Paling tidak sekarang kita tahu pembicaraan tentang menciptakan pekerjaan hanyalah pencuci mata semata,"
Tak hanya itu, keruntuhan Jet menjadi pukulan bagi Boeing, yang juga masih dirundung masalah kecelakaan fatal pesawat 737 MAX-nya.
Jet dikabarkan sudah memesan lebih dari 100 Boeing 737 MAX. Regulator penerbangan India menyatakan, lessor sudah mengajukan permohonan pembatalan registrasi empat pesawat Boeing 737.
Secara keseluruhan, lessor Jet sejauh ini telah berupaya untuk membatalkan pendaftaran dan mengambil kembali setidaknya 48 pesawat yang dioperasikan oleh Jet. Setelah dide-registrasi, lessor bebas untuk mengambil kembali pesawat dan menyewakannya ke maskapai lain.
Baca juga:
Dampak Kebakaran, Konter Check In Lion Air di Bandara Ngurah Rai Pindah
Mulai 22 April, Qatar Airways Pindah ke Terminal 3 Bandara Cengkareng
Layani Umrah, Citilink Buka Rute Solo-Jeddah
Dari Rugi Rp 903 Miliar, Garuda Indonesia Kini Catatkan Laba Rp 276 Miliar
Menhub Budi Beri Waktu 2 Minggu ke Garuda Indonesia untuk Turunkan Harga Tiket
Sepi Penumpang, Dua Maskapai Batalkan Penerbangan ke Aceh Besar