Mei 2017, Pertamina ambil alih lapangan migas Jambaran-Tiung Biru
Hal ini sebagai tindak lanjut Surat Menteri ESDM No 9/13/MEM.M/2017 tertanggal 3 Januari 2017 yang memerintahkan Pertamina untuk mengembangkan secara penuh lapangan JTB dan menyelesaikan perbahasan dengan ExxonMobil secara Business-to-Business (B-to-B).
PT Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) tengah bernegosiasi secara intensif dengan ExxonMobil untuk mengambil alih partisipasi pengembangan Jambaran-Tiung Biru (JTB). Negosiasi ini diharapkan tuntas pada Mei 2017, sehingga PEPC dapat segera mengeksekusi pengembangan lapangan migas tersebut secara penuh.
Hal ini sebagai tindak lanjut Surat Menteri ESDM No 9/13/MEM.M/2017 tertanggal 3 Januari 2017 yang memerintahkan Pertamina untuk mengembangkan secara penuh lapangan JTB dan menyelesaikan perbahasan dengan ExxonMobil secara Business-to-Business (B-to-B).
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Dimana Pertamina menyelenggarakan Workshop Influencer BUMN? Program yang dilakukan di 8 kota di Indonesia ini, diikuti para pegawai BUMN dari berbagai perusahaan, khususnya para influencer atau penggiat media sosial milenial dan generation-Z.
"Kami sudah menandatangani Interim Agreement pada Maret 2017. Saat ini masa transisi sudah mulai berjalan. Kita tidak mau mundur, untuk menghindari potential loss selama kontrak," ujar Direktur PECP Andriansyah di Cirebon, Jawa Barat, Senin (10/4)
Andriansyah mengatakan, setelah negosiasi tuntas diharapkan lapangan tersebut sudah dapat berproduksi tahun 2020. Saat ini Pengembangan Lapangan JTB sedang dalam pelaksanaan EPC Early Civil Work (ECW).
Di Blok Cepu ini, PEPC memiliki saham 45 persen, Ampolex 24,5 persen, Exxon 20,5 persen dan BUMD 10 persen. Di tengah harga minyak cenderung menurun, produksi Banyu Urip kini menjadi andalan untuk menopang produksi nasional. Pada tahun 2017 ditargetkan produksinya mencapai 200.000 barel per hari.
Adriansyah mengatakan ketika harga minyak di atas USD 100 per barel, lapangan Banyu Urip yang dioperasikan oleh ExxonMobil sudah mampu melakukan produksi untuk menopang kinerja Pertamina, melalui Early Production Facilities yang merupakan usulan PEPC.
"Meski produksinya masih kecil, tetapi sudah ikut menyumbang kinerja finansial perusahaan, tetapi yang lebih penting PEPC dapat membuktikan sebagai mitra yang aktif bagi ExxonMobil," ungkap Andriansyah.
Baca juga:
Iran disanksi AS, Pertamina pikir ulang soal kerja sama perminyakan
Moody's naikkan peringkat Pertamina jadi Investment Grade
Hasil uji coba minyak Iran di Kilang Cilacap keluar minggu depan
Impor Pertamax dan elpiji meroket di 2017
Pertamina akui kapasitas kilang belum mampu produksi Euro 4