Menabung Itu Wajib, Cari Tambahan untuk Investasi Masa Depan
Meski dalam kondisi perlambatan ekonomi karena pandemi, Eko Priyo Pratomo menganjurkan agar setiap orang memiliki tabungan rutin.
Menjaga kesehatan keuangan sangat penting di tengah pandemi. Tambahan penghasilan sangat dibutuhkan untuk investasi yang ditujukan sebagai dana pemenuhan kebutuhan di masa depan.
"Yang paling perlu berinvestasi adalah yang belum punya aset tapi punya kebutuhan masa depan," tegas Eko Priyo Pratomo, Co-Founder Halofina dan Financial Planner dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dikutip Minggu (25/10).
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Bagaimana Indonesia mendorong investasi dalam CCS? MOU antara pemerintah Indonesia dan ExxonMobil baru-baru ini mencakup investasi 15 miliar USD dalam industri bebas emisi CO2.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
Meski dalam kondisi perlambatan ekonomi karena pandemi, Eko Priyo Pratomo menganjurkan agar setiap orang memiliki tabungan rutin. "Sisihkan di awal untuk tabungan ini. Nilainya sisa dari biaya kebutuhan dasar," ujarnya.
Dia menganjurkan agar masyarakat mengadopsi gaya hidup minimalis supaya bisa rutin menabung, terlebih dalam kondisi perlambatan ekonomi seperti ini.
Lalu bagaimana bila ternyata penghasilan tidak bersisa atau bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan dasar? "Maka carilah penghasilan tambahan supaya ada dana berlebih yang bisa ditabung atau diinvestasikan. Umumnya, jika dalam kondisi kepepet, manusia akan semakin kreatif mencari cara dan menemukan solusi," ungkapnya.
Kebutuhan di masa depan jadi motivasi penggerak untuk bekerja lebih giat dan disiplin dalam menabung. "Kalau dari sekarang sudah tahu bahwa di masa depan nanti ada kebutuhan, misalnya untuk biaya sekolah ataupun yang lainnya, kebutuhan inilah yang menjadi motivasi agar selalu disiplin menyisihkan untuk tabungan atau investasi," jelasnya.
Mulai menabung saja sekarang, berapapun itu, kenapa menunda?
Baca juga:
Alasan Investasi Lebih Penting Ketimbang Menabung
4 Jenis Reksadana yang Wajib Diketahui Sebelum Berinvestasi
Memahami Reksadana dengan Filosofi Rujak Buah
Tingkatkan Kualitas Tampilan, Laman Mandiri Sekuritas Beri Kemudahan Investasi Daring
Pegadaian Beri Diskon 20 Persen Nasabah Baru yang Memulai Tabungan Emas
Edhy Prabowo: UU Cipta Kerja Bikin Investor Tak Perlu Tunggu Izin Bertahun-tahun