Mendagri Tito Minta Menhub Instruksikan Maskapai Agar Tiket Pesawat Murah Saat Mudik Lebaran
Harga tiket pesawat kerap menjadi penyumbang utama terhadap inflasi di periode mudik lebaran serta Natal dan Tahun Baru.
Harga tiket pesawat kerap menjadi penyumbang utama terhadap inflasi di periode mudik lebaran serta Natal dan Tahun Baru.
- Pemerintah Tak Bisa Jamin Harga Tiket Pesawat Bisa Turun Jelang Tahun Baru 2025
- Harga Tiket Pesawat Mahal, Menhub: Tak Ada Maskapai Langgar Tarif Batas Atas
- Harga Tiket Pesawat untuk Mudik Lebaran Sangat Mahal, Menhub Budi Akhirnya Respons Begini
- Tak Banyak yang Tahu, Ini Tips Baru Dapat Tiket Pesawat Harga Murah Untuk Mudik Lebaran
Mendagri Tito Minta Menhub Instruksikan Maskapai Agar Tiket Pesawat Murah Saat Mudik Lebaran
Mendagri Tito Minta Menhub Instruksikan Maskapai Agar Tiket Pesawat Murah Saat Mudik Lebaran
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta maskapai penerbangan mengatur harga tiket pesawat agar tidak terlalu mahal pada periode mudik lebaran 2024 ini.
Dia meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumpulkan para maskapai.
"Ini paling penting sekali, selalu setiap menjelang hari raya dan Natal Tahun Baru penyumbang nomor satu adalah tarif angkutan udara,"
kata Tito di sela-sela Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (4/3).
Tito mengatakan, harga tiket pesawat kerap menjadi penyumbang utama terhadap inflasi di periode mudik lebaran serta Natal dan Tahun Baru.
Makanya dia ingin maskapai bisa menentukan harga tiket tidak di tarif batas atas (TBA).
"Kami mohon betul kalau bisa dikumpulkan teman-teman airlines, supaya jangan lah mengambil harga patokan tertinggi tapi ya yang wajar yang bisa (terjangkau), karena demand-nya tinggi sekali," kata Tito.
Dia tak mau para maskapai memanfaatkan tingginya permintaan pada periode mudik itu untuk mematok tarif paling tinggi.
Alasannya itu bisa berpengaruh pada harga-harga lain yang bisa memberatkan masyarakat.
"Jangan sampai demand tinggi kemudian patokan (di harga) tertinggi, mumpung gitu, mereka untung tapi nanti dampaknya (biaya) transportasi naik, inflasi akan naik, dan harga pangan juga akan naik," ungkap Tito.
Menanggapi permintaan itu Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Bidang Pelayanan Transportasi Laut dan Kemaritiman, Andre Mulyana mengatakan sudah ada tim yang bertugas mengkaji tarif angkutan udara tersebut.
merdeka.com
"Tentunya sudah saya catat bapak tentang pengendalian tarif angkutan udara, bahkan di kementerian perhubungan setelah dibentuk kemarin tahun lalu strategic delivery unit team yang memang salah satu task force-nya itu adalah sedang proses menganalisa dan bagaimana action plan nya mengendalikan tarif angkutan udara terutama di masa angkutan Lebaran dan Nataru,"
kata Andre.
Tak hanya itu, Andre akan langsung melaporkan langsung permintaan Tito kepada Menteri Perhubungan Budi Karya agar bisa ditindaklanjuti segera.
"Insya Allah segera pak Menteri saya sampaikan langsung saya teks langsung barusan ke pak Menhub nanti akan kita tindak lanjuti dalam minggu ini,"
pungkas Andre.