Menelusuri surga tanaman hias di ujung Timur Jawa
Di kebun, sejauh mata memandang akan tampak hamparan bunga cantik beraneka jenis. Di desa dari sekitar 2.400 kepala keluarga, 85 persennya membudidayakan tanaman hias. Baik di kebun, pekarangan, halaman rumah dengan media polibag atau pot kantong plastik. Maupun di dalam green house atau bangunan berbahan plastik.
Kota Batu menjadi salah satu daerah wisata favorit bagi pelancong dari dalam maupun luar negeri. Kota berjuluk De Klein Switzerland atau Swiss kecil di Pulau Jawa ini menyimpan segudang objek wisata dan keindahan alam.
Satu di antaranya laik disinggahi adalah Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu. Salah satu sentra budi daya pertanian holtikultura di Kota Batu, khususnya tanaman hias. Menuju desa ini, dari pusat melintasi Jalan Bukit Berbunga. Deretan kios penjual bunga ada di kiri kanan jalan ini.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Bagaimana pemandangan di Desa Wisata Ciasihan? Mengutip Instagram Disparbud Jabar, Selasa (3/10), hal pertama yang bisa ditemui dan dirasakan saat menginjakan kaki di desa wisata Ciasihan adalah pemandangannya yang cantik dan berhawa sejuk.
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
Gapura bertuliskan ‘Masuk Kawasan Wisata Bunga Sidomulyo’ jadi penanda masuk wilayah desa. Nama jalan di Desa Sidomulyo pun kental aroma bunga, seperti Jalan Cemara Kipas, Jalan Palem Kuning, Jalan Cempaka, Jalan Mawar Putih, dan lainnya.
Di desa dari sekitar 2.400 kepala keluarga, 85 persennya membudidayakan tanaman hias. Baik di kebun, pekarangan, halaman rumah dengan media polibag atau pot kantong plastik. Maupun di dalam green house atau bangunan berbahan plastik.
Di kebun, sejauh mata memandang akan tampak hamparan bunga cantik beraneka jenis. Ada pula Pasar Bunga Sekarmulyo seluas 2,5 hektare dan Gelora Bunga seluas 4 hektare. Tempat budi daya sekaligus sentra perdagangan bunga yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) Bunga.
Umbar Suwito, seorang petani bunga di kawasan Pasar Bunga Sekarmulyo, Sidomulyo, Kota Batu, mengatakan para petani sudah terbiasa dengan ramai wisatawan masuk ke kebun atau mampir ke rumah–rumah warga.
"Biasanya akhir pekan itu paling ramai, baik pagi atau sore hari. Baik datang berpasangan atau dengan keluarga mereka," kata Umbar Suwito, Rabu, 18 Juli 2018.
Tak semua wisatawan yang berkunjung itu datang untuk membeli bunga. Kerap mereka hanya sekadar berfoto atau bertanya tentang jenis bunga. Ada pula wisatawan yang membeli beberapa pot bunga mawar, anggrek, dan lain sebagainya untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.
"Kami tak keberatan kalau wisatawan datang sekadar untuk berfoto. Karena pendapatan kami bukan dari menjual bunga ke mereka, tapi melayani permintaan dari luar daerah," ujar Suwito.
Seorang petani bunga di Desa Sidomulyo lainnya, Sulastri mengatakan, perkebunan bunga tak banyak terdampak dengan tingginya angka kunjungan wisatawan di Kota Batu. Sebab hasil panen mereka cenderung untuk melayani permintaan ke luar daerah.
"Ya, kalau datang untuk berfoto itu sudah biasa, tak mengganggu kami. Karena permintaan tertinggi bunga–bunga ini dari luar daerah," ujar Sulastri.
Pendapatan utama para petani memang bukan dari transaksi langsung dengan para wisatawan. Melainkan memenuhi pesanan bunga ke berbagai daerah seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Semarang, Kalimantan, dan daerah lainnya.
Kota yang berada di lereng Gunung Panderman, Gunung Arjuna dan Welirang ini laksana surga bagi pertanian holtikultura termasuk tanaman hias. Berada di ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut, suhu udara di Kota Batu rata-rata bekisar 21 derajat Celsius – 23 derajat Celsius.
Mengutip data Kota Batu Dalam Angka 2017 milik Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu, ada 24 jenis bunga yang dibudidayakan para petani di beberapa desa, terutama di Desa Sidomulyo dan Gunungsari. Meski demikian, jenis varietasnya bisa mencapai ratusan.
Bunga yang paling banyak dibudidayakan adalah mawar, krisan, anggrek, dan anthurium. Per triwulan IV 2016, untuk anggrek ada 70.291 tanaman dengan luas panen 37.905 meter persegi produksinya mencapai 450.500 tangkai.
Anthurium ada 16.583 tanaman di luas panen 14.077 meter persegi menghasilkan 133.000 tangkai. Bunga krisan ada 190.542 tanaman dengan luas panen 168.250 meter persegi produktivitasnya mencapai 9.364.100 tangkai. Mawar terbanyak dibudidayakan, mencapai 1.313.454 tanaman di luas panen 1.158.000 meter persegi menghasilkan 25.620.880 tangkai.
Kunjungan wisatawan di Kota Batu terus naik tiap tahunnya. Pada 2016 silam, tercatat angka kunjungan mencapai 3,3 juta wisatawan. Naik menjadi 4,2 juta wisatawan pada 2017 lalu. Meski demikian, tingginya jumlah pelancong itu tak terlalu berdampak ke petani bunga.
"Kalau untuk petani bunga memang dampaknya tak terlalu signifikan. Mungkin ini harus jadi perhatian," kata Suharto, Kepala Desa Sidomulyo.
Pemerintah desa bersama pemerintah kota sedang menyiapkan berbagai rencana untuk pengembangan desa. Agar bisa jadi salah satu desa wisata unggulan, infrastruktur di desa juga harus dibenahi. Misalnya, menyiapkan area peristirahatan untuk wisatawan di area perkebunan.
Pemerintah Kota Batu sedang memetakan kondisi desa dengan menerjunkan konsultan wisata. Pemerintah desa akan memanfaatkan dana sebesar Rp 1,3 miliar dari program Dana Desa dan Rp 2 miliar dari Alokasi Dana Desa.
"Tahun ini kami rumuskan melalui musyawarah desa apa saja kebutuhannya. Agar kami siap jadi desa wisata pada tahun depan," ujar Suharto.
Reporter: Zainul Arifin
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Desa Petulu Bali, rezeki dari konservasi surga burung
Pemanfaatan dana desa di Gorontalo genjot penurunan jumlah anak stunting
Manfaatkan dana desa, Waga Singakerta mampu buat saluran irigasi
4 Syarat agar desa mendapatkan dana desa hingga Rp 1 miliar
Pemerintah klaim dana dan pembangunan desa kurangi urbanisasi serta pengangguran
DPR kritisi perbedaan data antara Kemenkeu dan BPS soal dana desa
Karolin: Peningkatan dana desa langkah dongkrak IPM Kalbar