Menengok PLTA pertama bagian dari proyek 35.000 MW
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus mengejar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. Kapasitas PLTA ini nantinya mencapai 2x55 MW. Ini sekaligus menjadi PLTA pertama masuk dalam proyek 35.000 MW.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus mengejar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. Kapasitas PLTA ini nantinya mencapai 2x55 MW.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Nasri Sebayang menargetkan PLTA ini akan beroperasi pada 2019 mendatang. Ini sekaligus menjadi PLTA pertama masuk dalam proyek 35.000 MW.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
"Ini (PLTA Jatigede) jadi pertama di 35.000 MW bersamaan dengan PLTA Rajamandala (di Bandung)," kata Nasri dalam acara media visit PLTA Jatigede, Jawa Barat, Kamis (6/4).
Meski demikian, pembangunan PLTA Jatigede bukan tanpa kendala. Batuan yang lunak serta pondasi tanah menyulitkan PLN dalam membangun.
"Pembangunan PLTA ada persoalan dari batuan, pondasi, batu empuk. Tapi kita sesuai target 2019 selesai," katanya.
PLTA Jatigede berkapasitas 2x55 Mega Watt (MW) adalah proyek pembangkit listrik tenaga air yang memanfaatkan air dari Waduk Jatigede di Sungai Cimanuk dan dapat membuat sistem Jawa-Bali semakin andal.
PLTA ini terletak di Kabupaten Sumedang yang meliputi Kecamatan Jatigede (Desa Kadujaya, Desa Cijeungjing, dan Desa Karedok) dan Kecamatan Tomo (Desa Cipeles). Dari dua kecamatan tersebut, PLN membebaskan lahan masyarakat seluas 88,75 Ha dan lahan kehutanan seluas 52,78 Ha, sehingga seluruh luas lahan yang diperlukan untuk pembangunan PLTA Jatigede adalah lebih kurang 141.53 Ha.
Pembangunan PLTA Jatigede saat ini tengah dilaksanakan dan progress-nya mencapai 19,04 persen. Beberapa konstruksi bangunan yang sedang dalam tahap pembangunan diantaranya Adit Tunnel nomor 1 and 2, Power Station Silo 1 and 2, Tailrace Surge Shaft, Tailrace Tunnel, Surge Shaft section 2 dan Bifurcation at Silo 2.
"Targetnya, keseluruhan konstruksi bangunan dapat selesai pada tahun 2019 agar segera dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keandalan sistem listrik di sub-sistem Bandung Selatan dan sub-sistem Mandirancan."
Baca juga:
Presiden Jokowi resmikan 8 pembangkit portabel 500 MW Rp 8 triliun
PLN minta Kejagung kawal proyek kelistrikan 35.000 MW
PLN siap bangun 16 proyek bagian 35.000 MW senilai Rp 21,1 T
Usai ditinjau Jokowi, proyek mangkrak PLTGU Waai diserahkan ke PLN
Darmin sebut PLTU Tabalong penuhi kebutuhan listrik di Kalimantan
Konsorsium Adaro raih pembiayaan bangun PLTU 200 MW Rp 7,2 triliun
Menteri Jonan: Proyek 35.000 MW tidak bisa selesai di 2019