Menguak strategi BTN pacu peningkatan aset hingga Rp 500 triliun
Maryono menambahkan dengan visi dan misi baru Bank BTN akan menjadi lebih fokus dalam memberikan dukungan tersebut, termasuk dalam hal memenuhi kebutuhan jasa keuangan keluarga.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berharap aset perusahaan dapat tumbuh menjadi sekitar Rp 500 triliun dalam beberapa tahun mendatang, seiring berbagai strategi yang dilakukan.
Direktur Utama BBTN, Maryono mengatakan, pihaknya ke depan akan lebih ekspasif lagi, di mana ada beberapa model yang nantinya bisa digunakan pada saatnya dibutuhkan seperti penerbitan subdebt atau right issue.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Kenapa Bank Jatim ikut serta dalam misi dagang di Bengkulu? Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
"Kami akan lebih ekspansif lagi dan optimis tumbuh berkelanjutan seperti rekam jejak tiga tahun ke belakang yang selalu berada di atas rata-rata industri nasional," katanya di Jakarta, Rabu (7/2).
Meski demikian menurut Maryono, langkah tersebut tentunya harus mendapatkan izin dari pemerintah. Adapun pada tahun ini pertumbuhan bisnis Bank BTN diharapkan tetap ekspansif dan berkelanjutan serta berada di atas rata-rata industri nasional.
"Rekam jejak pertumbuhan bisnis BTN dapat terjaga secara berkelanjutan dalam tiga tahun ke belakang dan ini akan kita lanjutkan agar tetap terjaga pada bisnis tahun 2018," ujar Maryono.
Dijelaskan, pada tahun ini Bank BTN akan fokus pada tahapan transformasi digital banking yang masuk pada tahapan kedua transformasi yang sedang dilakukan. Strategi tersebut menjadi momentum penting bagi perseroan, karena itu pada 2018 seluruh infrastruktur pendukung transformasi digital banking diharapkan dapat diimplementasikan untuk melayani masyarakat secara mudah dan cepat.
"Akan ada banyak inovasi produk dan layanan berbasis digital yang siap dipasarkan pada tahun ini," terang Maryono.
Meski demikian, Maryono tetap menjamin ekspansi yang bakal terjadi tetap mengarah pada pemenuhan program satu juta rumah. "Kami akan tetap berusaha menjadi pemeran utama dalam mendukung program satu juta rumah yang diinisiasi Bapak Presiden RI, Joko Widodo," paparnya.
Maryono menambahkan dengan visi dan misi baru Bank BTN akan menjadi lebih fokus dalam memberikan dukungan tersebut, termasuk dalam hal memenuhi kebutuhan jasa keuangan keluarga.
"Periode tahun kedua digital banking ini merupakan suatu momentum bagaimana Bank BTN bisa berbuat lebih besar lagi dengan munculnya banyak produk baru yang akan dikeluarkan seperti kartu e-money, kartu kredit dan juga QR Payment, di mana produk-produk tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat zaman sekarang," urainya.
Lahirnya produk-produk baru itu tambah Maryono, tentunya akan berdampak pada meningkatnya perolehan fee base income perseroan, di mana pada tahun ini Bank BTN menargetkan pertumbuhan fee based ini meningkat sekitar 30 persen. Di sisi lain, pada tahun ini Bank BTN juga akan menambah jumlah kantor cabang untuk memaksimalkan potensi sektor perumahan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
"Penambahan kantor cabang bisa dilakukan dengan meningkatkan status kantor cabang pembantu dan kantor kas. Jadi tidak harus membuka kantor baru yang berbiaya tinggi," tukasnya.
Sementara itu Direktur BBTN, Adi Setianto mengungkapkan dalam mendukung transformasi digital banking tahap kedua, pihaknya sudah mempersiapkan infrastruktur pendukung dengan menciptakan platform baru, di mana nantinya akan menunjang kebutuhan Bank BTN dalam menerbitkan produk baru seperti kartu e-money, kartu kredit dan QR Payment.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan pengajuan izin lisensi penerbitan kartu e-money, kartu kredit dan QR payment ke Bank Indonesia. Diharapkan tahun ini ketiga produk baru tersebut bisa diluncurkan, sehingga nantinya Bank BTN akan dapat menerbitkan kartu tersebut sendiri," terangnya.
Adi menjelaskan untuk membangun infrastruktur IT pihaknya melakukan sinergi dengan BUMN, sehingga tidak mengeluarkan biaya investasi sendiri berupa belanja modal (capital expenditure), melainkan hanya biaya operasional (operational expenditure) sehingga menjadi lebih efisien.
"Pengeluaran maintanance IT kami sesuai dengan kebutuhan saja, sehingga tidak perlu banyak mengeluarkan dana investasi. Seperti data center BTN yang juga menggandeng salah satu BUMN," jelasnya.
Sementara itu untuk mengantisipasi era financial technology (fintech), Adi mengaku BTN akan melakukan kerja sama dengan startup lokal untuk mengembangkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perseroan. "Bahkan BTN rencananya akan menggelar kompetisi antar startup untuk menciptakan aplikasi yang bisa dimanfaatkan perseroan," tegasnya.
Baca juga:
2017, Bank Mandiri beri kredit Rp 141 T untuk proyek tol hingga pembangkit listrik
Salurkan kredit Rp 729,5 T, Bank Mandiri raup laba 2017 Rp 20,6 T
Bank asal Indonesia tak banyak buka cabang di Malaysia dan Singapura, ini sebabnya
Sri Mulyani: Penyerahan data transaksi kartu kredit ke DJP dilakukan bertahap
Teknologi blockchain diklaim miliki banyak manfaat untuk industri keuangan RI