Menhub Pastikan Bandara Komodo Bukan Dijual ke Asing, Berikut Penjelasannya
Menhub Budi menyatakan tak menjual Bandara Komodo di Labuan Bajo untuk dikelola oleh pihak swasta dan asing. Dia menegaskan, pemerintah hanya memberikan hak kelola kepada konsorsium Cardig Aero Service (CASS) dan Changi Airports International PTE LTD (CAI) selama 25 tahun hingga 2044.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyatakan tak menjual Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk dikelola oleh pihak swasta dan asing. Dia menegaskan, pemerintah hanya memberikan hak kelola kepada konsorsium Cardig Aero Service (CASS) dan Changi Airports International PTE LTD (CAI) selama 25 tahun hingga 2044.
"Sebelumnya saya tegaskan satu, airport ini tidak dijual ke konsorsium, hanya mendapatkan izin konsesi selama 25 tahun. Kedua, investor atau pengelola menginvestasi sejumlah uang yang luar biasa, yaitu lebih dari Rp1,2 triliun," ujar dia pasca penandatanganan KPBU Bandara Komodo di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (7/2).
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Dimana Pulau Komodo terletak? Lokasi Pantas Pink ini sendiri berada di bagian selatan Pulau Komodo.
-
Di mana bandara Lolak berada? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Apa keunikan yang dimiliki Pantai Pink di Pulau Komodo? Pantai Pink, yang terletak di Pulau Komodo, Indonesia, adalah sebuah pantai yang unik dan menakjubkan karena pasirnya berwarna pink. Pasir pink ini terbentuk dari butiran karang merah yang mencampur dengan pasir putih tradisional, menciptakan pemandangan yang sangat menakjubkan.
-
Bagaimana bandara Lolak diresmikan? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
Sebagai informasi, konsorsium CASS tercatat sebagai pemegang saham mayoritas pada PT Cinta Airport Flores (CAF) selaku pengelola Bandara Komodo, yakni sebesar 80 persen. Sementara 20 persen porsi saham lainnya dikuasai oleh Changi Airports International PTE LTD (CAI).
Menurut Menhub Budi, perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk Bandara Komodo ini dilakukan dengan tujuan mendapat pendanaan lebih untuk mengembangkan lapangan udara lainnya di Tanah Air.
"Mengapa kami lakukan ini, supaya uang yang semestinya untuk pengembangan Labuan Bajo kami bisa kembangkan untuk pelabuhan atau bandara lain yang ada di Aceh, Sulawesi Utara dan sebagainya," ungkap dia.
Perbaikan Bandara Komodo Vital Majukan Wisata Labuan Bajo
Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama, mengungkapkan pengembangan Bandara Komodo menjadi penting lantaran tempat ini merupakan pintu masuk menuju Labuan Bajo yang dijadikan sebagai salah satu dari lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas di 2020.
"Kami harapkan dengan adanya Airport Komodo yang nantinya akan direnovasi dan diperbaiki segala macam, sesuatunya ini akan dapat mendatangkan wisatawan dari mancanegara dan akan mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Indonesia, khususnya Labuan Bajo. Saya pikir ini adalah hal yang sangat penting untuk kemajuan destinasi Labuan Bajo ke depan," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com