Menipis, Stok Batu Bara PLN Cukup untuk 5 Hari
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin mengatakan, stok batu bara di pembangkit listrik milik PLN cukup untuk 5 hari. Biasanya, stok batu bara PLN dapat digunakan dalam kurun waktu 15 hari.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin mengatakan, stok batu bara di pembangkit listrik milik PLN cukup untuk 5 hari. Biasanya, stok batu bara PLN dapat digunakan dalam kurun waktu 15 hari.
"Kemarin saya nanya, pasokan per hari kemarin, tersedia untuk berapa hari, dijawab sampai saat ini tersedia pasokan minimal untuk 5 hari. Jadi sudah ada untuk 5 hari," ujar Ridwan dalam konferensi pers daring, Rabu (27/1).
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk meningkatkan produksi padi di lahan rawa mineral di Banyuasin? Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi dan indeks pertanian (IP) secara signifikan sebagai upaya meningkatkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan nasional melalui kegiatan optimasi lahan (Opla) rawa mineral. Salah satunya dilakukan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) seluas sekitar 22.000 hektare (Ha)
-
Bagaimana Kementan meningkatkan produksi padi? Langkah awal peningkatan produksi padi akan ditempuh dengan meningkatkan luas tanam melalui peningkatan Indeks Pertanaman dengan program optimasi lahan. Antara lain penataan tanggul, pembangunan pintu-pintu air, pompanisasi, dan lain-lain. Ini untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi risiko banjir atau genangan air yang dapat merusak tanaman pertanian.
-
Bagaimana Kementan berencana untuk meningkatkan produksi padi dan jagung? Selain lahan, lanjut Mentan Amran, persiapan percepatan tanam juga diupayakan dari sisi dukungan anggaran, dan pembenahan tata kelola serta pendistribusian pupuk bersubsidi. Ia menjelaskan petani yang tadinya hanya bisa akses pupuk bersubsidi melalui kartu tani, nantinya para petani juga dapat mengakses pupuk hanya dengan KTP. “Upaya - upaya percepatan tanam kita lakukan, juga anggarannya sudah disetujui 5,8 Triliun, mudah mudahan tahun depan bisa kita tekan impor dan tingkatkan produksi, begitupun pupuk, petani yang bermasalah dengan pupuk, karena harus dengan kartu tani, sekarang bisa dengan hanya KTP” ungkapnya.
-
Bagaimana Kementan mendukung produksi bawang merah? Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa upaya kementan dalam memenuhi produksi bawang merah terus dilakukan melalui penyediaan benih unggul, alsintan hingga akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian. "Semua bantuan dan pendampingan ini kami terus lakukan di berbagai daerah. Kita bersyukur karena produksi kita dari tahun ke tahun terus meningkat," jelasnya.
-
Bagaimana cara Kementan untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia? "Kita akan akselerasi di semua daerah karena kita tau ada potensi di indonesia. Dulu kita pernah lakukan selamatkan rawa di 8 provinsi. Rawa ini akan kita jadikan IP 2 dan itulah target kita. Kalau semua ini bisa kita lakukan Insyaallah masalah pertanian beres. Minimal tahun depan impor berkurang," katanya.
-
Kapan PLN akan mencapai target emisi nol bersih? PT PLN (Persero) membutuhkan investasi lebih dari USD700 miliar atau setara dengan Rp11.323 triliun untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emisi) pada 2060.
Ridwan mengatakan, pemerintah memastikan stok batu bara untuk kebutuhan listrik selalu terpenuhi. Hal ini juga ditandai dengan komitmen dari 54 perusahaan untuk memasok batu bara ke PLN.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan pihak terkait, berdasarkan arahan Pak Menteri, kebutuhan pasokan batu bara ke PLN tidak boleh tidak cukup," imbuhnya.
Dalam rantai pasok batu bara listrik, terdapat 3 komponen yang berpengaruh. Pertama, kondisi business to business antara PLN dan perusahaan pemasok batu bara. Kedua, kontribusi dari kebijakan pemerintah berupa menjadikan batu bara sebagai barang kena pajak.
"Ketiga, cuaca. Memang harus diakui, cuaca yang terjadi di daerah penghasil batu bara sedang ekstrem dan terkena bencana," ujar Ridwan.
Terkendala Cuaca
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menegaskan, stok batu bara nasional tercukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Namun, kondisi cuaca yang sedang ekstrem memperlambat rantai pasok batu bara dari lokasi penambangan ke pembangkit listrik.
"Setiap titik yang mempengaruhi supply chain batu bara menjadi fokus kita, terlebih pada kondisi cuaca yang agak ekstrem seperti tahun ini. Bukannya mau menyalahkan, tapi ke depannya, kita ingin mengantisipasi hal ini," ujar Rida.
Rida menjelaskan, operasional pengerukan batu bara memang terhambat karena adanya banjir di sejumlah lokasi penambangan. Saat banjir meluap, maka aktivitas pengerukan mustahil dilakukan.
"Kalau pun berhasil digali, karena banjir truk pengangkutnya tidak bisa melalui jalan sehingga tidak bisa loading sehingga memperlambat waktu pemuatan," jelasnya.
Apalagi, di kondisi ekstrim, hujan biasanya disertai dengan angin kencang, dan hal tersebut biasanya lebih berdampak di ruang kelautan. Karena cuaca yang tidak memungkinkan, izin berlayar dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan tidak diterbitkan sehingga membuat pemasokan menjadi lebih lama.
Di sisi lain, PLTU terus bekerja tanpa henti untuk menyediakan listrik. Kendati tidak ada pasokan baru, PLTU akan menggunakan stok yang ada sehingga lama kelamaan tergerus. "Jadi dari hulu kebanjiran, sampai ke titik pembangkit, itu berdampak ke stok," ujarnya.
Rida melanjutkan, pada bulan Oktober 2020 lalu, pemerintah sudah mengingatkan kepada PLN dan pembangkit swasta untuk mengamankan supply chain. "Tapi mereka kurang antisipasi kalau cuacanya seaktif sekarang," ujarnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)