Menjajal Sensasi Bus Listrik Buatan Anak Bangsa
Bus itu terparkir rapi di Jalan Medan Merdeka Barat. Dengan nuansa warna biru, sekilas bus tersebut tidak berbeda dengan bus pada umumnya. Namun, bus tersebut dioperasikan dengan tenaga listrik. Tulisan "Indonesia First Electric Bus" tercetak besar di sisi badan.
Bus itu terparkir rapi di Jalan Medan Merdeka Barat. Dengan nuansa warna biru, sekilas bus tersebut tidak berbeda dengan bus pada umumnya. Namun, bus tersebut dioperasikan dengan tenaga listrik.
Tulisan "Indonesia First Electric Bus" tercetak besar di sisi badan. Selain itu, di bagian depan juga terdapat tulisan "Bus Electric Zero Emission".
-
Kenapa banyak orang beralih ke sepeda listrik sebagai transportasi utama? Dengan fungsinya tersebut, banyak orang sudah mulai beralih ke sepeda listrik sebagai sarana transportasi utama untuk pergi ke warung, antar anak sekolah, hingga pasar sekitaran rumah.
-
Apa yang menjadi ciri khas PO Bus Bireuen Ekspress? Selain PO Bus PMTOH yang sudah dikenal masyarakat Aceh, armada bus yang satu ini juga tak kalah legendaris dan jadi primadona.
-
Apa yang menjadikan PO Bus ALS sebagai operator bus terjauh dan terpanjang di Indonesia? Melihat trayek bus yang sangatlah panjang yakni dari Medan hingga ke Jember, Jawa Timur membuat ALS dinobatkan sebagai operator bus dengan rute terjauh dan terpanjang di Indonesia.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Kenapa fenomena bus telolet dinilai berbahaya? Tren ini ternyata menyimpan bahaya tersendiri. Fenomena 'Om Telolet Om' kembali merebak di berbagai daerah di tanah air, tak terkecuali di Tangerang. Di beberapa ruas jalan, anak-anak kerap menanti kedatangan bus yang membunyikan klakson telolet. Mereka juga merekam momen tersebut dengan ponsel hingga mengejar kendaraan besar itu tanpa memperdulikan keselamatannya.
©2019 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu
Merdeka.com berkesempatan mengikuti uji coba bus listrik untuk pertama kalinya di kota Jakarta oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Perjalanan keliling pusat kota tersebut dimulai dari depan Kementerian Perhubungan.
Hari ini, bus yang diujicoba ialah buatan lokal, yaitu PT Mobil Anak Bangsa (MAB). Yang diuji coba hari ini adalah satu unit bus seri MD12-E dengan kapasitas 30 tempat duduk di dalamnya.
Seri ini merupakan kelas premium dengan tempat duduk sangat empuk dan nyaman lengkap dengan sabuk pengaman setiap kursinya. Serta, dilengkapi juga dengan pegangan tangan untuk penumpang yang berdiri.
Ruangan di dalam bus pun sangat luas. Bus dengan panjang 12 meter ini terdiri dari dua dek. Dek depan terdapat 7 tempat duduk berhadap-hadapan, sisanya kursi di dek atas dengan konfigurasi seat 2-2.
©2019 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu
Dari segi fisik, hampir dapat dibilang bus ini tidak ada bedanya dengan bus yang digunakan oleh TransJakarta. Namun saat bus mulai melaju, disinilah mulai terasa perbedaannya.
Bus listrik melaju nyaris tanpa suara. Jalannya pun sangat mulus, meski suspensinya masih terasa sedikit bergoyang. Uji coba dilakukan dengan titik awal keberangkatan Kementerian Perhubungan hingga Kawasan Sudirman setelah sebelumnya memutar di Kawasan Semanggi.
Bus melaju menembus kemacetan kota Jakarta dengan mulus. Saat melaju di tanjakan pun, deru suara mesin hampir tidak terdengar. Hanya suara bunyi pendingin terdengar di dalam bus.
Techincal Director MAB, Bambang Tri Soepandi, mengungkapkan bus listrik ini dibuat oleh teknisi lokal. "Kami melibatkan engineer-engineer di Indonesia untuk mendesain chasis framenya," kata dia, di dalam bus, Rabu (28/8).
Sementara, pembuatan bodinya diserahkan pada perusahaan karoseri. "Untuk memberi kesempatan pada karoseri untuk membuat bus listrik," ujarnya.
©2019 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu
Dia mengungkapkan, bus listrik tersebut dikembangkan selama kurang lebih 3 tahun hingga akhirnya bisa mengaspal di jalan raya. Awalnya, bus berukuran lebih besar kemudian dibuat lebih ringkas.
"Pada awal kita mendesain awal kami sudah membuat 3 bus protorype. Yang pertama beratnya masih terlalu tinggi kemudian kita reduksi, ini yang kedua dan yang ketiga lebih ringan lagi," ungkapnya.
Kendati demikian, komponen pembuatan baterai masih berasal dari luar negeri. Sebab, pabrikan di Indonesia belum dapat memenuhi pesanan pembuatan baterai untuk bus listrik tersebut.
"Mengenai baterai, kemudian motor listrik kemudian controllernya itu kami masih beli dari luar.," ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat ini bus sudah diuji cobakan di beberapa perusahaan. Salah satunya adalah PT Angkasa Pura II dan Garuda Indonesia untuk mengangkut penumpang di bandara.
"AP II kira-kira 2 bulan lalu sudah uji coba selama 2 bulan. Kemudian Garuda bulan lalu mereka uji coba sebulan kemudian setelah 17 Agustus mereka minta extend sebulan lagi untuk menguji performance dari bus ini," ujarnya.
Bus listrik ini memiliki kapasitas 259,2 Kwh dengan 12 baterai pack. Di belakang terdapat 4 baterai, kemudian di samping kiri dan kanan terdapat 2 buah, dan 4 sisanya di bawah kendaraan. Waktu pengisian ulang baterai bus ini mencapai 3 jam. Di mana, kecepatan maksimal capai 70 km/jam.
Baca juga:
2021, Bus Listrik Siap Mengaspal di 5 Kota Besar
Kemenhub Ingin Kendaraan Listrik Lebih Dulu Diterapkan Pada Angkutan Umum
2.000 Ribu Bus Listrik Mulai Diproduksi 2020
Polusi Udara Jakarta Terburuk, Jokowi Minta Anies Perbanyak Transportasi Listrik
Dorong Kehadiran Bus Listrik, Pemerintah Siapkan Sejumlah Keistimewaan