Menkeu: Kerja sama Pertamina dan Rosneft bisa kurangi impor BBM
"Keuntungannya ya impor BBM bisa dikurangi," kata Bambang.
PT Pertamina resmi menggandeng Rosneft, perusahaan migas raksasa Rusia, dalam pembangunan kilang minyak Tuban, Jawa Timur. Dalam proyek senilai USD 13 miliar itu, Pertamina ingin menjadi pemegang saham mayoritas.
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, kerja sama Pertamina dengan Rosneft ini akan mengurangi impor BBM Indonesia. Kilang yang dibangun bisa menyimpan lebih banyak cadangan minyak.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
"Keuntungannya ya impor BBM bisa dikurangi," kata Bambang di Jakarta, Minggu (29/5).
Sebelumnya, Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, perusahaan migas asal Rusia, Rosneft akan menandatangani kesepakatan kerja sama pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur dengan total investasi senilai USD 13 miliar.
"USD 13 miliar 'full' kilang 'grass root refinery', yang produksi BBM, yaitu solar dan nafta yang proses lebih lanjut ke 'aromatic' dan 'petro chemical'," kata Rini seperti ditulis Antara, Jumat (20/5).
Menurut Rini, dengan adanya kilang minyak Tuban itu dapat menambah cadangan minyak nasional di dalam negeri. Sedangkan pihak Rosneft menekankan, kilang di Tuban dapat menjadi penghubung perdagangan minyak regional ke sejumlah daerah maupun ke luar negeri seperti Filipina.
Kesepakatan yang akan ditandatangani pada Kamis pekan depan (26/5) akan membentuk tim joint venture guna melakukan studi di lapangan untuk seismik untuk mempelajari kilang yang sesuai dengan kontur tanah di Tuban.
"Kita targetkan dapat pembangunan full 2018. Presiden tekankan harusnya bisa dilakukan di akhir 2017. Mereka beri janji kepada Presiden, akan kerja sekeras mungkin untuk bisa capai yang diharapkan," tutur Rini.
Pembentukan tim joint venture ditarget akan selesai pada akhir 2016. "Kita harap dalam 3 bulan selesai," tambah Rini. Selain itu, pihak Rosneft memastikan perpanjangan sewa hak tanah untuk kilang minyak di Tuban selama 30+10 tahun.
"Presiden menekankan pasti hampir selalu, bila lancar, bisa diteruskan jadi 50 tahun. Sudah banyak pengalaman hal itu terjadi," jelas Rini.
Baca juga:
Pertamina targetkan efisiensi kelola minyak tahun ini capai Rp 2,7 T
Investasi Rosneft diklaim mampu tingkatkan pertumbuhan ekonomi
Menteri Rini: Pembentukan holding BUMN energi tak perlu izin DPR
Bangun kilang Tuban, Pertamina resmi gandeng Rosneft dari Rusia
Kerja sama Pertamina dan Rosneft perbaiki iklim investasi RI
Anak usaha Pertamina resmi kelola Blok East Ambalat
DEN nilai tujuan pembentukan holding BUMN energi tidak tepat