Menko Airlangga: 41,9 Persen Transaksi Ekonomi Digital ASEAN Berasal dari Indonesia
Airlangga mengatakan, nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia telah menembus Rp44 miliar per hari ini. Tertinggi disumbangkan oleh sektor e-commerce.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto optimis ekonomi digital di Indonesia akan terus mengalami peningkatan. Termasuk menjadi salah satu pemain utama di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.
"Bahkan 41,9 persen transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia," ujarnya dalam acara OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Menko Airlangga menanggapi pentingnya pengembangan talenta digital di Indonesia? Menko Airlangga juga menjelaskan digital talent menjadi perhatian Pemerintah Indonesia Dorong adanya Co-working space
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kolaborasi multistakeholders untuk meningkatkan digitalisasi dan inklusi keuangan di wilayah pedesaan? Upaya optimalisasi pemanfaatan teknologi digital tersebut juga akan mendorong peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia. Tercatat, menurut hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia sendiri pada tahun 2022 telah mencapai USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025. "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
Airlangga mengatakan, nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia telah menembus Rp44 miliar per hari ini. Tertinggi disumbangkan oleh sektor e-commerce.
"Dan ada sektor lainnya. Setelah itu (e-commerce) ada juga sektor Edu-Tech dan Health-Tech ," terangnya.
Menko Airlangga menjelaskan, munculnya dua perusahaan rintisan atau start-up tersebut tak lepas dari dampak pandemi Covid-19. Mengingat, adanya potensi besar untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat terkait pendidikan dan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi.
"Edu-Tech sebagai dampak pembelajaran berbasis online dan (Health Tech) konsultasi kesehatan secara online," bebernya.
Nilai Transaksi Rp1.700 Triliun
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meramal nilai transaksi ekonomi digital Indonesia mencapai USD 124 miliar atau Rp1.700 triliun di 2025. Untuk itu, dia meminta pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) Indonesia mampu menangkap potensi tersebut.
"Potensi itu perlu dimanfaatkan oleh UMKM sehingga sektor ekonomi digital kita semakin berkembang. Sehingga pada 2025 mendatang, Indonesia dapat merealisasikan nilai transaksi ekonomi digital sebesar USD 124 miliar atau Rp1.700 triliun bahkan lebih tinggi," katanya, Senin (26/7)
Airlangga mengatakan, pandemi Covid-19 mampu mendorong peningkatan penetrasi internet. Kini internet tercatat telah menjangkau 196 juta pengguna, traffic internet melonjak 15 hingga 20 persen.
"Berdasarkan riset oleh google, Tamasek, terjadi peningkatan konsumen baru 37 persen. Kemudian, 93 persen mengatakan akan tetap memanfaatkan ecommerce usai pandemi," jelasnya.
(mdk/idr)