Menko Airlangga: Boleh Ekspor Benih Lobster, tapi Hasil Budidaya
Mantan Menteri Perindustrian ini bahkan mengaku sudah berbincang dengan Menteri KKP, Edhy Prabowo untuk membahas mengenai aturan terkait dengan ekspor benih lobster. Nantinya, dalam aturan tersebut dituliskan hanya untuk hasil budidaya saja yang boleh diekspor.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto turut menanggapi terkait pro kontra mengenai ekspor benih lobster. Menurutnya, selama itu hasil budidaya maka sah-sah saja Kementerian Kelautan dan Perikanan membuka keran ekspor untuk benih lobster.
"Lobster sama seperti udang kita dorong (untuk ekspor) adalah yang budidaya," kata dia di Kantornya, Jakarta, Jumat (20/12).
-
Lobster Biru apa yang ditemukan oleh nelayan ini? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, "Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.”
-
Bagaimana nelayan ini menunjukkan kepedulian terhadap lobster biru yang langka? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, "Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.”
-
Mengapa lobster biru yang ditemukan ini dianggap langka? Menurut FTC, lobster biru terjadi hanya satu dari setiap 2 juta lobster. Mereka menekankan bahwa kemungkinan lobster biru ditangkap, dikirim, diselamatkan, dan tidak dinikmati sangat sulit, hampir tidak mungkin.
-
Kenapa Heru memilih budi daya lobster air tawar? Alasan Menurut Heru, pemeliharaan lobster lebih mudah dan sederhana. Selain itu, cuan yang dihasilkan lebih banyak.
-
Bagaimana cara Heru merawat lobster air tawarnya? Dikutip dari tayangan YouTube Liputan6, kolam lobster tidak perlu sering dikuras. Selagi air masih bening, kata Heru, kolam tersebut masih aman untuk lobster. Selain itu, budi daya lobster juga menghemat biaya pakan. Pakan lobster di kolam milik Heru menggunakan pelet, sayuran, dan cacing. Dalam sehari, Heru memberi makan lobster di kolam sebanyak dua kali, yakni pada pagi dan sore hari.
-
Bagaimana cara membuat lobster pedas gurih? Cuci lobster sampai bersih, belah bagian ekor ke arah punggung. Setelah itu tumis bumbu halus sampai harum. Tuangkan santan encer, aduk sampai merata. Masukkan daun salam, lengkuas, serta lobster, tunggu sampai bumbu meresap. Angkat lobsternya saja dan biarkan sisa bumbu di wajan. Kemudian bakar lobster di atas bara sambil terus diolesi bumbu yang tersisa tadi sampai kering. Angkat dan sajikan.
Mantan Menteri Perindustrian ini bahkan mengaku sudah berbincang dengan Menteri KKP, Edhy Prabowo untuk membahas mengenai aturan terkait dengan ekspor benih lobster. Nantinya, dalam aturan tersebut dituliskan hanya untuk hasil budidaya saja yang boleh diekspor.
"Kami sudah bicara dengan KKP sedang dikaji, kalau budidaya bisa didorong," tandas dia.
Seperti diketahui rencana Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo untuk membuka ekspor benih lobster, menuai pro dan kontra di berbagai kalangan. Mengingat, Menteri Kelautan dan Perikanan terdahulu, Susi Pudjiastuti, melarang adanya ekspor tersebut untuk melindungi bibit lobster dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Jokowi Tekankan Nilai Tambah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia mendapatkan nilai tambah dari ekspor komoditas lobster. Saat ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berencana membuka keran ekspor benih lobster usai ditutup Susi Pudjiastuti.
Presiden Jokowi meminta para ahli memberikan masukan solusi terhadap masalah lobster saat ini. "Saya kira pakar-pakarnya tahu lah mengenai bagaimana tetap menjaga lingkungan agar lobster itu tidak diselundupkan, tidak diekspor secara aur-auran. Tapi juga nelayan dapat manfaat dari sana, nilai tambah harus ada di negara kita," ujarnya saat ditemui di Kalimantan Timur, Selasa (17/12).
Presiden Jokowi turut menekankan keseimbangan dalam industri lobster. Di mana, aspek lingkungan harus tetap diperhatikan dan tidak melulu soal ekonomi.
"Yang paling penting, menurut saya, negara mendapat manfaat. Nelayan mendapat manfaat. Lingkungan tidak rusak. Nilai tambah ada di dalam negeri baik ekspor dan tidak ekspor. Itu hitungannya dari situ," tuturnya.
"Jangan kita tidak hanya melihat lingkungan saja tetapi nilai ekonomi juga dilihat. Tapi jangan dilihat nilai ekonominya saja tapi lingkungan tetap harus dipelihara. Keseimbangan itu paling penting," tambahnya.
Presiden pun tidak setuju jika pemerintah membuka keran ekspor lobster secara sporadis. "Bukan hanya bilang jangan (ekspor), tidak. Keseimbangan itu yang harus diperlukan. Jangan juga aur-auran, semuanya diekspor, tidak benar itu," tutupnya.
(mdk/idr)