Menko Airlangga: Kami Terus Mendorong agar UMKM Diberikan Bantuan
Dalam rangakian kunjungan ini, Menko Airlangga mengunjungi puluhan anggota Kelompok UMKM usAHA di Desa Mankang Kulon, Kota Semarang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah terus memberi dorongan pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UKM). Salah satunya melalui kelompok binaan UMKM usaAHA.
Hal ini ditegaskan Airlangga saat diskusi dengan pengusaha UKM dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Tengah. “Dalam situasi pandemi covid-19 ini, kami mendorong agar UMKM diberikan bantuan. Salah satu jaringan yang langsung adalah melalui usAHA,” kata Airlangga dikutip di Jakarta, Senin (31/1).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
Dalam rangakian kunjungan ini, Menko Airlangga mengunjungi puluhan anggota Kelompok UMKM usAHA di Desa Mankang Kulon, Kota Semarang.
Sutia (39) bersama suaminya Muhammad Faridudin (40), pemilik usaha pengolahan nata de coco menjadi tuan rumah dalam acara diskusi UMKM bersama Menko Airlangga yang juga merupakan pembina Kelompok UMKM usAHA. Dalam acara tersebut, sebanyak 20 UMKM hadir dan berdiskusi dengan Airlangga.
Sutia mengaku merasa gugup saat menunggu kedatangan Airlangga ke rumahnya. “Saya agak bingung nanti mau gimana pas ketemu Pak Airlangga. Saya nanya-nanya terus ke suami, Pak Airlangga jadi rawuh ndak, kata suami saya jadi,” ungkap Sutia.
Namun suasana mencair saat Airlangga singgah di stand UMKM miliknya. Airlangga pun sempat moncoba cara mengemas nada de coco menggunakan mesin press plastik. Sembari mengemas nata de coco, Airlangga berbincang dengan Sutia mengenai omset yang dihasilkan serta apa saja hambatan yang dihadapi oleh Sutia selama berusaha.
"Saat Pak Airlangga mengunjungi saya, Pak Airlangga nanya omsetnya berapa, pemasarannya bagaimana, hambatannya apa. Terus Pak Airlangga coba bungkusin, saya juga gugup, dikasih tepuk tangan meriah," ujar Sutia.
Usaha Dirintis Sejak 2014
Usaha Melati Nata De Coco dirintis oleh Sutia dan suaminya sejak tahun 2014. Saat itu suaminya terkena PHK, sehingga memilih beralih ke dunia usaha dengan menjual tanah sebagai modal awal. Keduanya memulai peruntungan melalui pengolahan nata de coco dengan berkeliling dari rumah ke rumah. Selain itu, Sutia juga menjajakkan nata de coco olahannya ke beberapa pasar lokal di Semarang, Salatiga, Kendal, dan Solo.
Pada tahun 2018 usaha Sutia mulai mapan dan memiliki sejumlah karyawan. Namun saat pandemi covid-19 melanda Indonesia pada tahun 2020, sebagian besar UMKM merasakan dampak negatif, termasuk usaha miliknya.
Selama pandemi covid-19 pesanan nata de coco Sutia mengalami penurunan, sehingga berpengaruh pada pendapatan. Biasanya dalam satu minggu Ia mendapat penghasilan sebesar 700 ribu. Namun akibat dari kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pendapatannya menurun yaitu hanya sebesar 250 ribu per minggu.
"Biasanya ada pesanan untuk acara-acara, pesanan di pasar. Tapi semenjak pandemi turun drastis. Sepi," tutur Sutia.
Sutia merupakan salah satu anggota Kelompok UMKM usAHA binaan Airlangga Hartarto. Dia sudah merasakan manfaat sejak mengikuti program Pelatihan WirausAHA Maju. Melalui pelatihan tersebut ia diberi pemahaman mengenai kiat-kiat berusaha di tengah pandemi dan cara memasarkan produk.
"Ahamdulillah, saya kan di Kota Semarang ini dampingi Mas Yoga. Alhamdulillah programnya sangat membantu, saya berdoa semoga Bapak Airlangga selalu diberi kesehatan dan selalu membina kami," tutup Sutia.
(mdk/idr)