Menko Airlangga: Kita Waspada dan Menjaga agar RI Tak Terjadi Gelombang 3 Covid-19
Airlangga ingin penyebaran varian baru ini bisa dikendalikan sebelum memberikan dampak buruk bagi momentum pemulihan ekonomi nasional di tahun depan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah terus mewaspadai penyebaran Covid-19 varian omicron. Tujuannya agar varian baru tersebut tidak menimbulkan gelombang ketiga di Indonesia.
Airlangga ingin penyebaran varian baru ini bisa dikendalikan sebelum memberikan dampak buruk bagi momentum pemulihan ekonomi nasional di tahun depan.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kenapa Menko Airlangga Hartarto mengundang duta besar negara OECD? Pertemuan ini untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia dan menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa tujuan utama pertemuan Menko Airlangga Hartarto dengan perwakilan negara anggota OECD? Pertemuan ini bertujuan untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia dan menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto menjelaskan tentang manfaat Indonesia bergabung dengan OECD? 'Institusi dan pembuat kebijakan di Indonesia akan mendapatkan manfaat dari proses keanggotaan OECD dalam hal memperkuat penyusunan kebijakan berbasis bukti dan analisis, khususnya pada reformasi lingkungan, sosial dan tata kelola. Selain itu kebijakan nasional Indonesia akan mampu beradaptasi dengan perubahan struktural yang ada, seperti dekarbonisasi, digitalisasi, teknologi, dan masalah demografi,' ungkap Menko Airlangga.
-
Kapan pertemuan Menko Airlangga Hartarto dengan perwakilan negara anggota OECD? Bertempat di Park Hyatt Hotel Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi tuan rumah jamuan makan malam bagi 28 perwakilan negara anggota OECD di Indonesia, pada Kamis (24/8).
"Kita tetap harus waspada dan menjaga agar di Indonesia tidak terjadi gelombang Covid-19 ketiga akibat adanya varian Omicron," kata Airlangga dalam Webinar Komisi Nasional (Komnas) HAM, Jakarta, Rabu (22/12).
Sampai 21 Desember 2021 tercatat sebanyak 216 kasus konfirmasi Covid-19. Angka ini jauh lebih baik jika dibandingkan puncak gelombang pandemi Covid-19 kedua Juli lalu.
Vaksinasi juga terus diakselerasi dengan capaian dosis 1 yang telah mencapai 152,6 juta dosis (73,4 persen) dan vaksinasi dosis ke-2 telah mencapai 107,7 juta dosis (51,8 persen).
Di sektor pemulihan ekonomi, Airlangga mengatakan realisasi program PEN terbukti mampu menjadi bantalan sosial melalui prioritas program perlindungan sosial, dukungan UMKM, dan penciptaan lapangan kerja (program padat karya). Khusus Program Perlindungan Sosial, diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat rentan dan miskin.
"Pemerintah tahun ini juga menyiapkan program untuk menangani kemiskinan ekstrem di 35 kabupaten di 7 provinsi dan tahun depan di 212 kabupaten/kota. Pada tahun 2024, Pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem di Indonesia 0 persen," ujar Airlangga.
Dia melanjutkan, pada sektor ketahanan pangan nasional, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Antara lain penyederhanaan perizinan di bidang pertanian, pembentukan Badan Pangan Nasional, sinergi BUMN untuk distribusi pangan, pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan program lainnya untuk menguatkan ketahanan pangan domestik di masa pandemi dan di masa yang akan datang.
Semua Pihak Harus Waspada
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan varian baru Covid-19 yakni omicron. Hal ini menyusul sudah lebih dari 100 negara yang terdeteksi ada varian omicron, termasuk Indonesia.
"Kita harus betul-betul meningkatkan kewaspadaan. Kita tetap waspada untuk menjaga optimisme ke depan," ujar kata Susiwijono dikutip dari laman ekon.go.id, Jakarta, Rabu (22/12).
Target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 telah disepakati sebesar 5,2 persen. Angka ini pun menjadi sangat bergantung pada respon kebijakan ekonomi yang tepat serta penanganan dan pengendalian pandemi. "Pemerintah mengantisipasi semuanya dengan berbagai strategi, sehingga kita dapat menyiapkan respon yang cepat," lanjut Susiwijono.
Di sisi kesehatan, pemerintah mengantisipasi risiko penyebaran varian baru omicron melalui deteksi, therapeutic, vaksinasi, dan perubahan perilaku. Tak hanya itu, perubahan perilaku juga dilakukan dengan implementasi PPKM level 1-4, dan pemanfaatan teknologi digital dalam implementasi prokes (3M) dan screening.
Dari sisi ekonomi, pemerintah juga telah menyiapkan strategi dengan akan dilanjutkannya stimulus fiskal melalui program PEN di tahun 2022. Setidaknya pemerintah telah menyiapkan anggaran hingga Rp414 triliun untuk digunakan tahun depan. Angka ini pun masih bisa berubah mengikuti kondisi terkini.
"Pengalaman selama ini sangat dinamis, tergantung dari perkembangan kasus Covid-19 di lapangan," ucap Susiwijono.
Alokasi anggaran Program PEN pada tahun 2022 tetap mengedepankan prinsip fleksibilitas. Artinya alokasi masih dapat berubah mengikuti perkembangan pandemi Covid-19 di tahun 2022.
(mdk/idr)