Menko Darmin bantah investasi kuartal III turun karena kebijakan kurang 'nendang'
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menegaskan penurunan tersebut tidak menandakkan kegagalan kebijakan pemerintah yang selama ini proaktif dalam menggenjot investasi. Penurunan tersebut disebabkan kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi kuartal III 2018 sebesar Rp 173,8 triliun. Angka ini turun sebesar 1,6 persen dibandingkan dengan periode kuartal III 2017 yang sebesar Rp 176,6 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menegaskan penurunan tersebut tidak menandakan kegagalan kebijakan pemerintah yang selama ini proaktif dalam menggenjot investasi. Penurunan tersebut disebabkan kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Apa profesi Diana Nasution? Diana Nasution, Sosok Diva Legendaris Indonesia Ibunda Marcelo Tahitoe Vokalis Dewa 19 Sosok DIana Nasution, penyanyi legendaris berdarah Batak ibunda dari Marcelo Tahitoe (Ello).
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
"Jangan begitu lah (menilai kebijakan gagal). Yang terjadi adalah ekonomi dunia lagi gonjang-ganjing. Siapa yang mau mikirin investasi kalau lagi gonjang-ganjing begini," ujar Menko Darmin saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (31/10).
Sebelumnya, Kepala BKPM Thomas Lembong mengungkapkan penyebab menurunnya realisasi investasi tersebut. "Sayangnya tren investasi di kuartal III kurang menggembirakan, trennya agak soft," kata dia, dia kantornya, Selasa (30/10).
Lembong menuturkan, turunnya investasi di kuartal III ini disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal, yaitu masalah perang dagang dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Fluktuasi nilai tukar dolar yang dipicu oleh kenaikan suku bunga AS dan penguatan USD di pasar global, terjadinya negatif neraca perdagangan Periode Januari-September 2018, perang dagang Amerika Serikat antara Tiongkok dan negara lain, menyebabkan investor bersifat wait and see dan menunda realisasi investasi yang sudah direncanakan, sehingga realisasi investasi kuartal III 2018 turun dibanding periode yang sama 2017," ujar dia.
Sedangkan dari sisi internal, lanjut Thomas, disebab oleh tidak adanya kebijakan yang berhasil memicu masuknya investasi masuk ke dalam negeri. "Pasti akan bertanya karena faktor eksternal seperti perang dagang, tekanan pada mata uang. Tetapi saya tetap menempatkan tanggung jawab pada sisi internal. Kebijakan yang pro investasi masih kurang,
Sebab realisasi investasi adalah buah panen dari tahun-tahun sebelumnya. "Jadi kalau investasi lemot berarti upaya-upaya kita yang kurang hasil dari kebijakan sebelumnya," ungkapnya.
Selama kuartal III 2018, realisasi PMDN sebesar Rp 84,7 triliun naik 30,5 persen, dibanding periode yang sama 2017 sebesar Rp 64,9 triliun). Sedangkan untuk PMA sebesar Rp 89,1 triliun, turun 20,2 persen dibanding periode yang sama pada 2017 sebesar Rp 111,7 triliun.
Namun demikian, realisasi investasi selama Januari-September 2018 untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 535,4 triliun). Angka ini naik 4,3 persen dibanding periode yang sama di 2017 yang sebesar Rp 513,2 triliun.
Baca juga:
Menhub Budi: Direktur Teknik Lion Air dibebastugaskan
Resmi kerja sama, PGN pasok jaringan gas ke proyek BUMN Karya dan Perumnas
Presiden Jokowi bagikan 10.000 sertifikat kepada tenaga konstruksi
Menhub Budi pastikan Lion Air JT 610 laik terbang
Resmi melantai di bursa, ini rencana Cahayaputra Asa Keramik gunakan dana IPO
Aplikasi perekrutan karyawan secara digital kini ada di Indonesia
Intip tips sukses Iwan Sunito, pengusaha properti RI berpengaruh di Australia