Menko Luhut: Presiden minta sejumlah bandara diserahkan ke swasta, termasuk Jakarta
"Saya kemarin dipanggil jam 11 pagi oleh Presiden, katanya 'Itu lapangan terbang, Pak Luhut, kasihin saja. Seperti Silangit, Jakarta, Bangka Belitung, kasih privatisasi saja. Siapa yang masuk, asal hitungannya jelas'."
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta sejumlah bandara di Indonesia diserahkan kepada swasta.
"Saya kemarin dipanggil jam 11 pagi oleh Presiden, katanya 'Itu lapangan terbang, Pak Luhut, kasihin saja. Seperti Silangit, Jakarta, Bangka Belitung, kasih privatisasi saja. Siapa yang masuk, asal hitungannya jelas'," katanya saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Penyusunan Pagu Kebutuhan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Perhubungan 2019 di Jakarta, Kamis.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Kapan Soeharto ditugaskan ke Markas Besar Angkatan Darat di Bandung? Menjelang Perang Pasifik pecah, Sersan Soeharto ditugaskan ke Markas Besar Angkatan Darat di Bandung sebagai pasukan cadangan.
-
Bagaimana KM Soneta tenggelam? Saat kejadian kondisi ombak sedang besar setinggi 2,5 meter dengan angin kencang dan arus deras. Sebanyak sembilan ABK yang terombang ambing diselamatkan oleh kapal KM Bintang Barokah yang sedang melintas.
-
Kapan Soeharto mendapat gelar Jenderal Besar? Presiden Soeharto mendapat anugerah jenderal bintang lima menjelang HUT Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ke-52, tanggal 5 Oktober 1997.
-
Siapa Lettu Soejitno? Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37. Semasa hidupnya, ia mengalami tiga zaman yaitu zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan Kemerdekaan RI.
-
Apa yang dilakukan Soekarno untuk menyerap aspirasi warga Bandung? Menyandang gelar baru sebagai pemimpin partai dia mulai bergerilya, menjadwalkan mencari aspirasi dari kampung ke kampung.
Luhut menjelaskan, Presiden juga sempat bercerita kepadanya soal Pakistan yang mendapatkan investasi China melalui One Belt Road sebesar USD 60 miliar. Presiden juga bercerita bahwa bandara di ibukota Pakistan, Islamabad, bahkan dibangun oleh China dan akan dinamakan dengan nama Presiden China, Xi Jinping.
"Katanya, 'Gila, bandara di ibukota mereka Islamabad itu dibangun China. Dibikin lapangan terbang namanya Xi Jinping Airport. Saya terkaget-kaget kok Xi Jinping Airport bisa begini.' Saya tanya kok bisa, tapi kata Presiden 'Ya biarin saja namanya karena katanya itu barangnya milik dia, nanti 10 tahun kemudian bisa diganti namanya.' Itu cerdik," kisahnya.
Luhut mengatakan konsep seekstrem itu mungkin tidak akan bisa diterapkan di Indonesia. Namun, dia menegaskan bahwa negara sekelas Pakistan bisa melakukan ide tersebut dengan cerdik dan mampu membangun bandara kelas internasional. "Kita belum ada apa-apa sudah ramai, soal buruh begini begitu," katanya.
Mantan Menko Polhukam itu mengatakan rencana untuk menyerahkan pengelolaan infastruktur seperti bandara kepada swasta akan segera dikerjakan. "Kita segera akan kerjakan. Semangat kami sudah begitu, akan kami lakukan, jadi swasta bisa hidup," katanya.
Namun, dia menegaskan agar tidak ada salah persepsi bahwa ada penjualan aset kepada swasta. Pasalnya, APBN tidak akan mampu menggarap proyek-proyek infrastruktur yang ada. "Jadi kalau misal sudah kerja sama 30 tahun, bandara itu jadi, dia mendanai, dia dapat untung, 30 tahun ke kita kan enggak masalah," katanya.
Contoh proyek infrastruktur yang diserahkan pengelolaannya kepada swasta di antaranya Tol Jagorawi yang sudah habis konsesinya bisa dikembalikan kepada pemerintah.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan ladang investasi bandara sangatlah menarik di mata investor asing.
Pasalnya, infrastruktur bandara di Indonesia punya potensi secara bisnis karena kuatnya permintaan domestik besarnya pasar di Tanah Air.
"Kalau bisa melancarkan investor masuk, itu bisa berkontribusi masuknya investasi asing, yang masuk ke sektor riil. Kalau riil begitu, tidak bisa dipindah investasinya. Mereka akan tetap di Indonesia. Jadi jangan khawatir, tinggal bagaimana kelola bandara kelas internasional," pungkasnya.
Baca juga:
Mengaku butuh uang, Soleh curi pagar Bandara Budiarto sejak November 2017
Pembangunan Bandara Purbalingga untuk kejar ketertinggalan dari Jatim dan Jabar
Melihat progres pembangunan Bandara Kertajati siap beroperasi Juni 2018
Yogya jadi salah satu destinasi terbanyak dituju selama libur Natal dan Tahun Baru
Cerita penumpang pesawat terakhir tahun 2017 dari Halim Perdanakusuma